Part 45

552 38 6
                                    

Happy reading guys




Nafas Alfano memburu, tangan nya tak sadar mencengkram kuat pergelangan tangan Aletta yang sedari tadi ia genggam. Aletta tersentak dalam lamunan nya, menatap Alfano yang seperti nya sedang marah.

"King, ini sakit," tegur Aletta menyadarkan Alfano yang masih asik dengan pikiran nya. Alfano tersentak kecil, melepas cengkraman tangan nya dari Aletta berganti mengelus tangan lentik itu dengan lembut. "Maaf," sesal King dengan mengecup pergelangan tangan Aletta yang memerah karna ulah nya.

Aletta tersenyum tipis mengelus rambut Alfano, "King kenapa?" tanya Aletta.

"Apa isi chip nya?" Alfano menghela nafas panjang, "Sebelum itu King mau nanya, Queen tau letak benda-benda ini darimana?" tanya Alfano menatap lekat mata indah Aletta.

"Queen juga bingung. Mungkin itu ulah Livy yang mengendalikan tubuh ini," imbuh Aletta tak yakin.

Alfano mengangguk paham, tangan nya mengelus rambut panjang Aletta yang terasa lembut. "Orangtua Livy adalah pembunuh Orangtua Ara beberapa tahun yang lalu," beritahu Alfano.

Aletta diam menatap Alfano dengan raut wajah terkejut. "A-apa? Tapi kenapa?" tanya Aletta dengan terbata-bata akibat masih shock dengan satu fakta yang ia ketahui.

Alfano menggeleng tidak tahu, ia sama seperti Aletta, ia juga penasaran apa motif Erwin dan Erva melakukan itu dengan orangtua Ara namun satu yang dapat Alfano simpulkan, ini seperti nya ada sangkut paut nya dengan berlian yang tadi Aletta temukan.


Mission Complete!

Alfano tersenyum senang saat sistem nya mendapat pemberitahuan bahwa misi kedua Aletta telah selesai. Ia memeluk Aletta erat dengan bergumam, "Queen berhasil!"

Bola mata Aletta mengerjab lucu, ia masih memproses apa yang sedang terjadi, "Kok bisa?" tanya Aletta kaget sekaligus bingung, namun tak ayal ia membalas pelukan hangat dari sistem tampan nya.

Alfano mengurai pelukan mereka lalu tersenyum tipis melihat ekspresi wajah Aletta yang terlihat sangat bingung. "Kita sudah menyelesaikan misi nya dengan bantuan chip ini Queen." Alfano membuka telapak tangan nya yang memperlihatkan sebuah chip yang tadi Aletta temukan.

Aletta menggelengkan kepala nya enggan, ia perlahan mundur menatap chip itu, "Ini semua masih teka-teki, dan Queen merasa ini belum selesai," sanggah Aletta mulai berdiri dari posisi nya dan berbalik menghampiri pintu yang menjadi tempat mereka masuk, "Kita masih belum tau apa maksud dari kata 'tolong' dan 'lepaskan'."

"Apa ini misi ketiga?" imbuh Alfano yang membuat Aletta berhenti melangkah dan berbalik menatap nya dengan kedua alis menukik, "Apa?"

Alfano menghela nafas pelan, "King hanya menebak. Misi ketiga Queen mungkin akan di beritahu besok." Aletta mengangguk, ia ingin memutar knop pintu sebelum Alfano ikut memutar nya dan berbisik, "Ruangan ini akan King hancurkan, lihatlah untuk terakhir kali."

Menyadari ada ekspresi tak rela dari Queen nya, Alfano kembali bersuara, "Livy yang suruh King untuk menghancurkan ruangan ini setelah Queen berhasil masuk ke dalam nya," sahut Alfano sembari mengecup bahu Aletta yang terbalut dengan baju.

"King." Alfano bergumam merespon panggilan Aletta, ia asyik menghirup aroma tubuh sang Queen.

"Queen merasa ada sesuatu di Vila, boleh kita ke sana?" pinta Aletta menatap Alfano penuh harap dengan mata sayu. Alfano tersenyum sebelum mengangguk, "Boleh. Tapi kita pergi ke sana dengan diam-diam."

 

" 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
QUEEN-NYA SANG SISTEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang