Part 22

3.4K 297 7
                                    

Happy reading


"Udah ah, banyak bacot lo. King aja deh tanya dia, Queen cape," ucap Aletta berjalan menuju sofa yang tak jauh dari mereka

"Gue ngga akan bertele-tele, apa rencana yang sedang lo rencanakan? Dan siapa pria itu?" tanya Alfano dingin yang membuat Kesya merasakan ajalnya sudah mulai dekat

"Gue ngga tau,"

"Lo tau tapi ngga mau kasih tau kita berdua, apa alasan lo ngga mau kasih tau kita berdua?" tanya Alfano mencoba sabar dengan gadis yang ada dihadapannya


***




"Ternyata gini rasanya ngeliat tunangan selingkuh didepan mata sendiri," ucap Aletta memandang Alfano dan Kesya yang sedang sibuk mengobrol

Aletta duduk selonjoran dengan earphone yang sudah bertengger dikedua telinganya. Ia melakukannya supaya tidak mengganggu momentum kedua orang yang sedang berselingkuh itu.

"Ngomong-ngomong si Zora kemana? Lama bener, apa dia ngga mau nyawa Kesya selamat?" monolog Aletta heran

Ting!

Zora

Lo dimana?

"Panjang umur," batin Aletta menatap pesan yang Zora kirimkan

Gedung warna abu-abu

Pandangan Aletta kembali ke Alfano setelah selesai mengetikkan beberapa huruf kepada Zora. Ia menatap mereka dengan bingung dan tidak mengerti.

"Kenapa gue ngga bisa denger mereka ngomong?"

"Loh? Kok suara gue ngga bisa didenger juga? Apa jangan-jangan telinga gue tuli?"

***

Zora memandang penuh arti gedung berwarna abu-abu yang ada dihadapannya. Terlihat banyak bodyguard yang berjaga didepan pintu gedung yang membuat gadis yang masih memakai seragam sekolah itu meneguk salivanya kasar menatap badan besar mereka.

"Demi Kesyanj1ng gue harus berani," ucap Zora menyemangati dirinya

"Permisi bang, gue kesini karna disuruh temen gue," ucap Zora basa-basi

"Temen lo ngga ada disini, udah sono cabut," usir Preman

"Ada bang, namanya Aletta. Dia yang nyuruh gue kesini," kekeuh Zora yang tak ingin usaha nya kesini sia-sia

"Eh? Temen si boss? Oalah, bilang kek dari tadi. Silahkan-silahkan, masuk." Zora menganggukkan kepalanya patuh sebelum memasuki gedung yang seperti bangunan lama yang terbengkalai

Ia melangkahkan kakinya menuju lantai atas karna sebuah suara cukup terdengar dari lantai atas. Kondisi gedung yang sepi membuat suara langkah kaki yang ia timbulkan cukup menggema.

Aletta memejamkan kedua bola matanya saat mulai mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Suara cekcok diluar juga mulai terdengar membuat sudut bibir Aletta terangkat keatas.

Aletta menyimpan earphone di saku celananya lalu berjalan menghampiri Kesya dan Alfano.
"Masih belum ngaku? Tuh, temen lo udah dateng buat ngaku," ucap Aletta memberi tahu

QUEEN-NYA SANG SISTEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang