Part 32 (Flashback)

1.3K 121 60
                                        

Happy reading

Livy mengetuk jarinya bosan dengan tangan yang lain menopang dagu. Sudah dua jam ia menunggu kedatangan Fareve, tapi sang empu tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

Dress hitam, tas hitam serta sepatu hitam yang bergaris putih terang adalah outfit simpel tapi elegan yang tengah Livy kenakan.

Dress hitam, tas hitam serta sepatu hitam yang bergaris putih terang adalah outfit simpel tapi elegan yang tengah Livy kenakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Livy sengaja tidak menghubungi Fareve, karna ia percaya jika Fareve pasti ingat, apalagi tadi siang mereka baru bertemu.

Tapi, sudah hampir tiga jam Livy menunggu tanda-tanda kedatangan Fareve tak kunjung tiba. Es krim manis yang Livy pesan pun sudah meleleh.

"Permisi nona, pesanannya saya antar sekarang?" tanya Pramusaji menghampiri meja Livy

Livy melirik jam tangannya, lalu menghela nafas, "Yaudah, bawa aja semua pesanannya ke meja saya," titah Livy

Pramusaji itu mengangguk sebelum pergi meninggalkan meja Livy yang duduk sendirian seraya menatap kesal ponselnya. Tanpa Livy sadari sepasang suami istri tengah menatapnya dari kejauhan.

Drrt! Drrt!
Livy langsung mengambil ponsel yang tergeletak dimeja, dengan cepat ia mengangkat telfon tanpa melihat siapa yang telah menelfon.

"Rev! Kenapa kamu lama sekali?" tanya Livy kesal

"Asu! Gue bukan Fareve! Gue Nita, sahabat lo!" seru Nita dari sebrang telfon

Livy mengernyit mendengar suara Nita yang terdengar tergesa-gesa. "Nit? Are you okay?"

"Persetan! Sekarang bukan waktunya mikirin gue, sekarang lo harus mikirin diri lo sendiri." Lagi-lagi Livy dibuat bingung oleh suara Nita yang tadi terdengar berseru kini berubah menjadi suara bisikan

"Gue? Kenap—"

"Lo lagi di restoran Anggrek, right? Gue minta lo segera pergi dari sana dan kendarai mobil lo sejauh mungkin dari kota ini,"papar Nita dengan suara kecil

"Kenapa?" tanya Livy seraya beranjak dari duduknya

"Nyonya, pesanan anda telah siap." Seorang pramusaji tiba-tiba berjalan tergopoh-gopoh menghampiri Livy yang sedang berjalan menuju pintu keluar

"Saya tidak jadi makan, ini bayarannya," ucap Livy memberikan sebuah kartu debit sebelum pergi meninggalkan resto

"Dimakanan yang lo pesen, udah ada racun didalemnya," jelas Nita

Livy mengeraskan volume panggilannya seraya meletakkan ponsel itu dibelakang stir mobil. Livy menghidupkan mobilnya dengan cepat meninggalkan restoran Anggrek dengan tatapan tajam, saat tatapannya bertubrukan dengan sepasang suami istri yang terus memandang dirinya dari dalam mobil.

Wajah keduanya tidak cukup terlibat sebab mereka memakai topi dan masker, menutupi wajah keduanya.

"Lo harus bawa mobil lo sejauh mungkin karna seseorang bakal bunuh lo Livy!"

QUEEN-NYA SANG SISTEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang