Part 19

3.6K 308 5
                                    

Happy reading


"Hiks, gue tau gue salah tapi gue ngga bisa apa-apa Letta ... Hiks, gue ada dikondisi yang benar-benar ngga saling menguntungkan buat gue hiks."

"Keluarga gue ngga ada lagi hiks, mama dan papa hidup sebatang kara dan gue ngga punya siapa-siapa lagi setelah mereka pergi hiks."

Aletta memandang sendu Ara yang terus bercerita tentang masa kelam-nya dengan bercucuran air mata. Aletta tahu, ia cukup mengenal Ara karna saat dia berada ditubuhnya yang lama. Berita kedua orangtua Ara yang mati mengenaskan dengan seorang putri yang hilang entah kemana, cukup membuat satu Indonesia geger dulu.

Bahkan, kedua orangtua Aletta berusaha mencari gadis kecil yang hilang itu agar mereka rawat. Percayalah, kedua orangtua Aletta sangat sayang dengan anak-anak kecil.

"Dan lo lakuin semua perintah wanita itu karna lo takut diperkosa sama pria itu, iyakan?" Ara mengangguk dengan isakan tangis yang belum reda

Aletta menghela nafas panjang, ternyata gadis didepannya ini bukanlah salah sepenuhnya dengan masalah ini. Dia hanya diper-alat oleh kedua bajing*n itu.

Aletta perlahan mendekati Ara membuat gadis dihadapannya perlahan berhenti terisak, berganti menatap Aletta takut. Aletta tak masalah, ia terus mendekat hingga tangan lembut miliknya ia dekap ketubuh Ara.

"Gue janji, gue janji bakal bikin mereka menyesal," tekan Aletta dengan dingin

Ara mendekap Aletta dengan erat mendengar janji yang Aletta ucapkan. Sudah lama, sudah lama ia tak mendapatkan kehangatan seperti ini. Terakhir kali, saat dia masih kecil dan hanya kedua orangtuanya yang bersedia memeluknya dengan erat, memberi kehangatan.

Dan sekarang Aletta ... gadis yang pernah ia benci tapi sekarang, gadis itu menjadi malaikat penyelamat hidupnya.

"Terimakasih ... "


***


"Ka-kalian siapa?"

"Kenapa kalian sekap kita?"

"Kamu nanyea?" celetuk Alfano seraya terkekeh pelan

Ia menghentikan tawanya saat menatap wajah kedua orang yang tengah ia sekap. Perlahan, ia melangkahkan kakinya menuju dua insan yang terduduk dengan luka sekujur tubuh. Luka itu mereka dapat dari orang suruhan Alfano, sebab mereka melakukan perlawanan saat ditangkap.

"Ck ck, dimana akal pikiran kalian heh?"

"Kalian memperalat seorang gadis demi kesenangan kalian sendiri, apa kalian tidak tahu apa konsekuensi dari itu semua?" Kedua orang yang berbeda gender itu menatap bingung Alfano

"Maksud anda apa?" tanya Pria itu

"Cih, berpura-pura tidak tahu, hm?" Alfano berjongkok didepan wanita paruh baya disamping pria itu dengan tangan memegang sebuah pisau

Ia mengarahkan pisau yang baru ia asah ke leher sang wanita.
"A-apa yang ka-kamu lakukan!" sentak wanita itu takut melihat pisau yang Alfano arahkan semakin lama semakin menyentuh keleher

"Kira-kira apa yah, yang mau gue lakuin?" tanya Alfano membuat mimik wajah berfikir

"Mungkin ... "

"Memenggal kepala kalian? Seperti yang kalian lakukan dulu kepada kedua orangtua seorang gadis."

QUEEN-NYA SANG SISTEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang