Part 15

3.8K 351 2
                                    

Happy reading

Ara memandang Alfano yang tengah meneguk minumannya dengan senyum miring. Alfano meletakkan gelasnya yang sudah habis tak tersisa membuat Ara menatapnya dengan binar.

"Tambah?" tanya Alfano menyodorkan segelas bir kearah Ara.

"Aku ngga terbiasa minum minuman ini Ano, maaf." kata Ara menolak halus permintaan Alfano

Alfano diam lalu menarik tangannya dari gelas, Ara yang melihat itu tersenyum sekilas berfikir rencananya akan segera berhasil.


***



"Ma, Letta dimana?" tanya Raska khawatir

Pasalnya, setelah kejadian berpelukan seperti teletubies tadi, Aletta pingsan dan langsung dibawa kedalam kamar untuk segera di-istirahatkan. Sudah setengah jam berlalu, dan baru sekarang papa dan Mama-nya baru turun kebawah dari kamar Aletta.

"Dikamar, Aletta cuman dehidrasi karna tidak banyak minum." sahut Papa Aletta

"Mama mau bawa itu kemana?" tanya Raksa menatap mamanya yang berjalan cepat ingin menaiki tangga dengan semangkuk bubur ditangannya

"Mama mau bawain ini kekamar Aletta, dia lagi sakit kalian tahu kan kesukaan adik kalian ketika lagi sakit?" Raska dan Raksa mengangguk membiarkan Mama-nya pergi untuk memberi Aletta makan

"Papa sama mama ngga jadi pisah kan?" tanya Raska

"Putri kesayangan papa sudah kembali, papa dan mama tidak memiliki alasan lagi untuk berpisah." ungkap Papa Aletta tersenyum.



***



"Letta, bangun dulu yuk sayang. Mama bawain bubur favorit kamu." pinta Mama Aletta menghampiri Aletta yang tengah berbaring dengan menatap langit-langit kamar

Aletta merubah posisinya menjadi duduk bersender dikepala kasur menatap sang mama yang mulai berjalan ke kasur.

"Mama suapin ya dek," Aletta menganggukkan kepalanya lucu.

Sudah lama ternyata, ia tak mendapat perlakuan manis seperti ini. Orangtua Livyana Alettaska memang menyayangi dirinya namun tetap saja, perlakuan orangtua kandung sangat Aletta rindukan.

Saat sang mama menyuapi dirinya makan tetes air mata tanpa disuruh, keluar dari sudut mata milik Aletta. "Adek kenapa nangis?" tanya Mama Aletta lembut.

Aletta menggelengkan kepalanya sebelum mengelus tangan Mama-nya dengan lembut.
"Adek kangen sama masakan mama, adek juga kangen disuapi kayak gini sama mama hiks ... " Mama Aletta tersenyum haru kala semakin yakin jika gadis dihadapannya ini memang benar putri bungsu-nya.


***


QUEEN-NYA SANG SISTEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang