Hari ini tepat seminggu Sharon pergi liburan, dan malam nanti dia akan pulang ke rumah. Untuk menyambut kepulangannya, Annata mengadakan pesta kecil dan tentu saja Fidellia ikut menyiapkan pesta itu. Fidellia membersihkan ruang tamu lalu meneruskan dekorasi pesta, yang sudah dibuat sejak tadi malam. Beberapa kue dan minuman telah disediakan oleh para pelayan.
Telerdo akan pulang sebentar lagi dan Annata sedang mempersiapkan dirinya, sedangkan Fidellia mengatur beberapa hal yang kurang. Saking sayangnya Telerdo kepada Sharon, dia rela mengikuti permintaan Annata untuk membuat pesta kecil itu.
Malam hari telah tiba, Telerdo dan Annata duduk di ruang tamu yang gelap sambil menunggu Sharon. Fidellia bertugas menyalakan lampu saat Sharon datang dan menyalakan kembang api kecil bersama para pelayan.
Tak lama kemudian sebuah mobil masuk ke dalam gerbang, Sharon heran kenapa rumahnya sangat gelap. Suasana hatinya yang tadinya senang, sekarang berubah menjadi sedikit kesal. Namun perlahan dia membuka pintu besar itu, lalu masuk ke dalamnya.
Click!
"Selamat datang sayang!"
"Ayah, ibu!"
Telerdo dan Annata mengejutkan Sharon saat lampu ruang tamu menyala. Sharon yang melihat itu akhirnya tersenyum dan berlari memeluk Telerdo dan Annata. Mereka berpelukan cukup lama karena Sharon memeluk mereka sangat erat.
Suasana malam itu sangat indah dan penuh canda tawa, Sharon sangat bahagia begitu juga dengan kedua orang tuanya. Para pelayan ikut bergabung dengan memegang kembang api, lalu memberikan kembang api itu kepada Sharon.
Berbeda dengan Fidellia yang tidak ikut bergabung, dia sibuk merenungkan takdirnya. Dia merasa seperti orang asing dirumahnya sendiri, sedangkan orang lain menjadi keluarga dirumahnya. Ayahnya bahkan lebih menyayangi anak tirinya, dibanding anak kandungnya. Betapa lucu takdir ini, namun Fidellia tidak dapat mengeluh tentang hidupnya.
Setelah beberapa menit melamun, Annata memanggil Fidellia dan menyuruhnya untuk membersihkan beberapa bekas kembang api. Dengan sedikit menunduk memunguti sampah, kalung permata pemberian Mercya menarik perhatian Sharon.
Sharon yang melihat kalung Fidellia langsung menatap anting dan cincin yang dikenakan oleh ibunya, dan raut wajahnya seketika menggelap.
Sret!
Sharon mencekik Fidellia didepan Telerdo dan Annata. Mereka yang melihat perbuatan Sharon sedikit terkejut dan mencoba menenangkan Sharon, tapi tidak berhasil.
"Apa kau mencuri perhiasan ibuku?"
"M-mencuri? Tidak Sharon!"
"Pembohong. Lalu bagaimana kau bisa memiliki kalung yang mirip dengan cincin dan anting ibu? Jangan mengelak dasar anak buangan."
"Ibu memberikan ini padaku, karena aku memintanya."
Sharon yang bingung seketika menatap ibunya, dan dibalas oleh gelengan oleh Annata.
"Sayang, perhiasan ini diberikan oleh temannya, si anak pengusaha perhiasan itu. Temannya ingin anak ini memakai kalung itu agar dia terlihat lebih cantik, namun tetap saja jelek."
"Lalu kenapa ibu memberikannya?"
"Ibu tidak tertarik dengan kalung itu, dan dia memintanya."
Tanpa disangka oleh Fidellia, kalung itu ditarik oleh Sharon hingga putus. Fidellia kaget melihat kalung pemberian sahabatnya hancur dan jatuh ke tanah.
"Kau tidak pantas memakai barang yang mirip dengan aku atau ibu apalagi ayah."
Perlahan Sharon menginjak kalung itu, hingga permatanya hancur dan tidak berbentuk lagi. Fidellia yang melihat itu menunduk dan mencoba menyingkirkan kaki Sharon dari kalung itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet My King [End]
FantasyPertemuan itu takdir. Pertemuan itu terjadi karena pertikaian. Pertemuan yang melibatkan dua dunia yang berbeda. Pertemuan antara seorang gadis lemah dengan raja terkuat yang pernah ada. Pertemuan yang menghadirkan suka dan duka, tawa dan tangis. K...