Sayap hitam yang sangat jarang terlihat, saat ini hadir dipunggung Arthur dengan gagah. Setiap mahluk yang melihatnya seketika terperangah, tak terkecuali Ryuzen. Setiap kepakan dari sayap itu, getaran akan muncul ditanah Hitrach.
Dengan cepat Arthur melesat ke arah Ryuzen, tapi dengan cepat pula Ryuzen menghindar. Pedang darah dewa muncul perlahan dari tangan Arthur, begitu juga dengan pedang hitam yang sekarang dipegang oleh Ryuzen. Pertarungan antara kedua pedang terkuat itu, memberi imbas kepada setiap mahluk hidup yang berada disekitar situ.
Ryuzen terbang dengan sihirnya, berbeda dengan Arthur yang terbang dengan sayapnya. Sadar jika darah yang diberikan oleh Fidellia adalah darah palsu, Ryuzen semakin membenci gadis itu. Setelah membunuh Arthur, Ryuzen akan membunuh gadis sialan itu dengan cepat.
Serangan Ryuzen bagaikan angin yang mengenai tubuh Arthur, kekuatannya terlalu besar untuk semua sihir yang digunakan oleh Ryuzen. Walaupun beberapa kali Arthur terluka karena sihir yang Ryuzen gunakan sangat asing, tapi Arthur dapat mengatasinya dengan cepat.
Keberanian Ryuzen sedikit berkurang, karena anggota aliansinya telah dikalahkan oleh pasukan Oriouze. Bahkan Luminus dan Ryond tergeletak ditanah dengan luka yang sangat parah, sedangkan Graekly tidak terlihat dimana-mana.
Awalnya Ryuzen sangat tertekan karena kekuatan Arthur lebih besar dari dirinya, tapi sebuah keganjalan muncul saat dirinya melukai Arthur. Ryuzen berhasil menyayat pipi Arthur dan anehnya pipi Fidellia juga terluka tanpa sebab. Dan Ryuzen segera menyimpulkan jika dia dapat melukai Arthur, maka Fidellia juga akan terluka.
Benar dugaannya, saat Arthur sedikit lengah dan Ryuzen melukai bahunya, Fidellia seketika berteriak kesakitan sambil memegangi bahunya yang mengeluarkan sedikit darah. Ryuzen tidak membuang kesempatan itu, dia segera menekan kelemahan Arthur.
"Kau lihat gadis itu? Dia akan terluka jika kau terluka Arthur."
"Cukup tutup mulut busukmu, karena sebentar lagi kau akan ke neraka."
"Ckckck coba lihat pipimu yang terluka, bukannya luka itu mirip dengan luka dipipi Fidellia hm?"
Arthur segera melihat ke arah Fidellia, dia terkejut saat melihat Koxacu yang berusaha mengobati luka dibahu Fidellia dengan sihir penyembuh. Seketika Arthur khawatir dan sedikit lengah, hingga Ryuzen berhasil melukai perutnya.
"Hahahahaha sepertinya aku memang benar, lihat sekarang perutnya yang terluka. Kau kalah Arthur!"
"Diam sialan!"
Arthur membiarkan luka diperutnya, karena yang harus dia lakukan adalah membunuh Ryuzen. Aura yang dikeluarkan oleh Arthur semakin besar, kegelapan mulai menutupi Hitrach. Arthur semakin membabi buta saat menyerang Ryuzen, tidak sedikitpun cela dia berikan pada Ryuzen. Setiap tubuh Ryuzen dipenuhi oleh luka, hingga darah tidak berhenti keluar dari tubuh.
Perlahan tapi pasti, akar hitam muncul dikulit putih pucat Ryuzen. Sihir darah hitam masuk ke dalam tubuh Ryuzen, lewat setiap luka yang telah dibuat oleh pedang darah dewa milik Arthur. Rasa sakit yang dirasakan Ryuzen ditubuhnya semakin hebat, setiap oksigen yang dihirupnya terasa seperti gas beracun yang akan membunuhnya perlahan.
"Jika aku tidak bisa membunuhmu, maka aku akan membunuh orang yang kau sayangi..." kata Ryuzen pelan.
Tanpa bisa Arthur hindari, kekuatan terakhir Ryuzen mengenai tubuhnya. Sihir hitam yang dilarang diseluruh Hitrach, ternyata masih ada yang berani menggunakannya. Sihir yang sangat cepat itu, dapat digunakan disaat sang inang tengah diambang kematiannya. Sihir hitam yang mirip seperti parasit itu, akan menghisap energi inangnya setiap saat dan akan keluar saat inangnya sekarat.
Sihir hitam yang dikeluarkan oleh Ryuzen, seketika menembus jantung Arthur. Ryuzen terjatuh ditanah saat sihir itu lenyap, sedangkan Arthur terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Perlahan dirinya jatuh ke tanah dan dengan sekuat tenaga dia merangkak ke arah Fidellia, yang sedang memegang dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet My King [End]
FantasyPertemuan itu takdir. Pertemuan itu terjadi karena pertikaian. Pertemuan yang melibatkan dua dunia yang berbeda. Pertemuan antara seorang gadis lemah dengan raja terkuat yang pernah ada. Pertemuan yang menghadirkan suka dan duka, tawa dan tangis. K...