"KAU PUNYA ANAK?!"
"Tentu saja Yang Mulia. Anak saya satu-satunya sangat kuat walaupun usianya baru 3 bulan. Saya rasa gadis yang anda maksud akan lebih mudah beradaptasi dengan bayi singa, daripada singa betina yang sangat galak." Ucap singa jantan itu, sambil mengecilkan suaranya diakhir kalimat.
"Boleh aku melihat anakmu?"
"Tentu Yang Mulia, suatu kehormatan bagi saya. Imory bawa putra kita kesini."
Tiba-tiba singa betina yang bernama Imory itu muncul, sambil menggendong anaknya yang sedang tertidur. Imory perlahan mendekati suami, karena dia masih takut dengan keberadaan sang raja. Setelah itu Imory meletakkan anaknya di sebelah suaminya.
"Hormat saya, Yang Mulia raja Hitrach. Semoga keberkahan selalu melimpahi anda." Ucap Imory sambil menunduk tanda hormat.
"Jika namanya Imory, lantas namamu dan bayi kecil itu siapa?" Tanya Arthur.
"Mereka biasa memanggil saya King dan untuk putra saya, saya belum memberinya nama."
"Apa kau yakin aku boleh mengontrak anakmu?"
"Tentu saja Yang Mulia, saya dan istri saya akan senang jika anak kami bisa melindungi seseorang. Kami terlalu sibuk untuk menjadi hewan kontrak, karena rata-rata dari mereka hanya ingin menggunakan kekuatan kami untuk kejahatan."
"Tunggu sebelum membahas kontraknya, apa maksudmu dengan menggunakan kekuatan kalian untuk melakukan kejahatan?"
"Benar Yang Mulia, ada orang mengganggu kami beberapa waktu yang lalu. Bahkan kami sempat mendengar pembicaraan mereka, tentang menggunakan kekuatan kami untuk mengalahkan Yang Mulia." Kata Imory.
"Apa kalian mengenal mereka?"
"Tidak Yang Mulia, mereka pergi dengan cepat setelah kalah."
"Terima kasih informasinya, memang aku mendengar beberapa rumor tentang aliansi yang ingin melakukan pemberontakan."
"Kami juga mendengarnya dan kami sangat heran kenapa ada yang ingin melakukan hal seperti itu, saat Hitrach sudah membaik dan tidak seperti dulu."
"Aku harap kalian tetap berada dipihakku, dan bisa memberiku informasi tentang orang-orang itu."
"Tentu saja Yang Mulia, Kami bersumpah akan setia pada anda."
"Baiklah, besok aku akan datang dan membawa gadis yang aku maksud. Aku tidak ingin memaksa mereka berdua untuk bersama, bisa saja gadis itu tidak mau atau putramu tidak ingin bersamanya. Maaf sudah mengganggu, sampai jumpa lagi."
Seketika Arthur berteleportasi ke ruang kerjanya, diikuti Oriouze. Setelah memberikan seluruh tugasnya kepada pengawal pribadinya itu, Arthur pergi ke kamar Fidellia karena gadis itu pasti sudah bangun karena ini sudah termasuk jam makan malam. Ternyata Arthur berada di dalam goa cukup lama, dari siang hingga menjelang malam.
Arthur masuk ke dalam kamar Fidellia dan melihat gadis itu sedang menikmati makanannya, tanpa menyadari kehadiran Arthur. Sembari menunggu gadis itu selesai dengan aktivitasnya, Arthur duduk di sofa dengan santai tanpa bersuara sedikitpun. Setelah Fidellia selesai makan, dia terkejut karena tiba-tiba Arthur ada dikamarnya.
"Kau sudah selesai?"
Masih dengan rasa terkejut, Fidellia menatap Arthur kemudian mengangguk. Arthur mendekat ke kasurnya, dan meletakan nampan berisi piring di meja yang berada disebelahnya.
"Jawab aku, apa kau ingin memiliki hewan kontrak?"
"Huh? Hewan kontrak? Maksud kamu hewan peliharaan?"
"Jadi itu caramu menyebut mereka di duniamu dulu?"
"Iya, hewan peliharaan banyak digemari oleh orang-orang. Mereka bisa menemanimu setiap saat, dan bermain denganmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet My King [End]
FantasíaPertemuan itu takdir. Pertemuan itu terjadi karena pertikaian. Pertemuan yang melibatkan dua dunia yang berbeda. Pertemuan antara seorang gadis lemah dengan raja terkuat yang pernah ada. Pertemuan yang menghadirkan suka dan duka, tawa dan tangis. K...