21

8.9K 534 0
                                    

Seorang gadis masuk ke dalam istana, sambil menyapa setiap orang yang bertemu dengannya. Senyum manis dan perilaku ramahnya, membuat seisi istana selalu menganggapnya seperti adik perempuan mereka. Sedangkan seorang pria yang tidak sengaja mengikuti gadis itu, merasa jika ada sesuatu yang sedang disembunyikan gadis itu.

Gadis itu masuk ke dalam kamar pelayan, lalu mengganti pakaiannya. Setelah selesai bersiap, gadis itu pergi menemui temannya dan mereka segera membangunkan sang nona.

"Nona ayo bangun, hari ini kita harus membujuk Yang Mulia agar nona bisa keluar dari istana dan pergi ke pasar."

"Eleiin aku malassss, nanti saja ya?"

"Nona yakin?"

"Iya, aku malas sekali untuk beraktivitas hari ini. Lagipula musim dingin sudah datang, salju sebentar lagi turun. Aku tidak tahan dengan udara yang dingin."

"Baiklah nona, kami akan menyiapkan makanan untuk nona jika nona sudah siap."

"Kalian tidak perlu menyiapkan makanan untukku. Ah iya, Naka sepertinya sedang tidur panjang sekarang, jadi tidak perlu siapkan makanan untuknya. Jika dia ingin makan, aku akan menyiapkannya sendiri, kalian pergilah istirahat."

"Terima kasih nona, kalau begitu saya dan Eleiin keluar."

"Eh tunggu Lumy, ada yang ingin kusampaikan pada nona. Kau bisa pergi lebih dulu, nanti akan aku jelaskan ya."

"Baiklah." Lumy mengangguk dan keluar dari kamar Fidellia.

"Jadi apa yang ingin kau katakan Eleiin?"

"Em aku ingin minta izin untuk kembali ke rumahku selama musim dingin nona, aku harus menjaga ibuku untuk beberapa saat. Apakah boleh?"

"Kamu sudah minta izin ke Arth- ah maksud aku Yang Mulia?"

"Sudah nona, pada tuan Oriouze juga sudah. Jadi tinggal izin dari nona yang aku perlukan."

"Tentu saja kamu boleh pergi, kamu pasti rindu dengan keluargamu."

"Terima kasih nona, aku tidak akan lama karena aku tidak bisa jauh-jauh dari nona. Kalau aku kembali, aku akan membawakan oleh-oleh."

"Iya iya, jaga diri baik-baik ya."

Fidellia bangkit dari kasurnya, kemudian memeluk Eleiin dengan erat lalu dibalas tak kalah erat oleh Eleiin. Setelah itu, Eleiin keluar dari kamar Fidellia dan pergi ke kamar pelayan untuk menyusul Lumy.

"Lumy, tolong jaga nona. Aku harus kembali ke desaku karena harus menjaga ibu. Tapi aku tidak akan lama, aku akan kembali dengan cepat dan membawakanmu oleh-oleh."

"Janji tidak akan lama?"

"Janji."

Kedua gadis itupun berpelukan sambil menangis untuk beberapa menit. Setelah itu Lumy membantu Eleiin untuk membereskan barang-barangnya, lalu mengantarnya ke gerbang. Fidellia tidak bisa mengantar Eleiin karena tiba-tiba Arthur memanggilnya. Eleiin pergi menggunakan kuda yang dia rawat sejak dia masuk ke dalam istana.

Sedangkan Fidellia sekarang sedang duduk di ruang Arthur, karena menunggu Arthur yang belum datang juga. Entah apalagi yang akan dilakukan oleh pria itu padanya. Fidellia masih kesal dengan Arthur, tingkahnya yang sangat menyebalkan dan tidak tau terima kasih membuat Fidellia ingin menendangnya.

Setelah menunggu setengah jam lebih, Arthur datang bersama dengan Oriouze dan Gazrel. Fidellia menyapa Gazrel karena dia tau Gazrel adalah penyihir agung di Hitrach. Oriouze duduk disamping Fidellia dengan santai, entah kenapa Arthur sedikit tidak senang dengan hal itu tapi ekspresinya tetap datar.

Meet My King [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang