20

8.1K 436 7
                                    

"Putriku, apa kau bahagia sekarang?"

Seorang wanita yang sudah berumur duduk bersama dengan putrinya, yang sedang berbaring disampingnya. Mengobrol dengan santai sembari mengelus rambut indah anak kesayangannya itu.

"Iya ibu, aku sangat bahagia dengan semua hal yang aku lakukan sekarang. Hidup di istana menyenangkan dan tidak terlalu menyeramkam seperti bayanganku. Aku juga mempunyai teman sekarang, mereka sangat baik dan menyayangiku. Jika aku tetap tinggal disini, tidak akan ada perkembangan untuk diriku sendiri. Aku hanya akan mengandalkan kalian semua dan tidak akan bisa menyelesaikan masalah yang akan datang."

"Ibu akan selalu menghargai keputusanmu, tapi jangan sampai kau terluka. Karena kau adalah putri ibu satu-satunya."

"Tentu saja ibu, aku tidak akan mengecewakanmu."

"Tapi apa teman-temanmu mengetahui identitas aslimu sayang?"

"Belum saatnya mereka tau ibu, aku akan mengatakannya diwaktu yang tepat." Wanita tua itu tersenyum mendengar perkataan anaknya.

"Baiklah. Sekarang ayo makan manisan kesukaanmu sebelum kamu kembali ke istana."

"Ayoooo~"

Kedua wanita itu akhirnya kembali ke dalam rumah mereka, lalu berkumpul bersama dengan anggota keluarga yang lain.

Sedangkan di istana barat, Fidellia yang bangun kesiangan segera mempersiapkan diri. Untung saja Naka menjilati wajahnya hingga dia bangun, jika tidak, mungkin dia akan tidur sampai malam. Naka selalu beristirahat di dalam ruang yang ada di kalung Fidellia dan akan keluar jika dia ingin makan atau bermain.

Hari ini terasa sangat dingin dan sepertinya Fidellia ingin makan dan minum sesuatu yang dapat menghangatkan dirinya. Fidellia memutuskan untuk membuat kue coklat, juga kopi yang dicampurkan dengan susu dan sedikit perisa vanila. Sudah lama sejak dirinya tidak pernah merasakan makanan seperti itu di dunia ini dan untungnya dia pandai memasak.

Setelah selesai bersiap, Fidellia turun ke bawah dan pergi ke dapur. Para koki dan pelayan yang sudah terbiasa dengan kehadiran Fidellia, menawarkan diri mereka untuk membantu. Fidellia memutuskan untuk membuat kue dengan porsi yang lebih banyak, agar semua orang bisa mencobanya. Untuk minumannya, dia ingin mereka membuatnya sendiri agar sesuai dengan selera mereka.

Koki, pelayan dan pengawal yang berada di istana barat memang bertugas untuk membantu Fidellia, sesuai dengan perintah Arthur. Hal itu sedikit mengganggu bagi gadis itu, karena dia merasa jika dirinya bukan siapa-siapa. Tapi untungnya dia bisa membuat semua orang yang berada di istana nyaman dengan dirinya, hingga dia tidak merasa canggung lagi saat bersama mereka. Fidellia sudah menganggap semua penghuni istana barat adalah keluarganya sendiri.

Para koki dan pelayan ikut membantu Fidellia, dimulai dari menyediakan alat dan bahan, membersihkan beberapa kotoran yang ada, mempersiapkan alat makan dan lain-lain. Mereka semua bekerja dengan rapih dan teratur, membuat pekerjaan yang berat terasa lebih mudah karena mereka bekerja satu sama lain. Tak lama kemudian, puluhan loyang berisi kue coklat tertata rapih di atas meja makan dan sekarang tugas mereka adalah memotong semuanya sama rata.

Fidellia menyerahkan tugas untuk memotong kue kepada beberapa koki, karena dirinya kurang paham tentang pembagian yang sama rata. Selagi menunggu kue dipotong, Fidellia membuat kopi dengan susu hangat yang daritadi ingin dia buat. Beberapa pelayan yang tidak ikut memotong kue juga membuat minuman seperti coklat panas, kopi, teh, susu bahkan minuman-minuman yang tidak pernah Fidellia lihat sebelumnya.

Aroma kue yang baru dipanggang dengan senang hati menghampiri indra penciuman Arthur, dia bingung karena tidak pernah mencium aroma seenak ini sebelumnya. Seketika dia menyuruh Oriouze untuk mencari darimana asalnya aroma itu, dan hal yang tidak dia duga terjadi. Oriouze datang membawa belasan piring berisi kue, 5 gelas kopi, 3 gelas susu dan 1 gelas kosong.

Meet My King [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang