Hari ini Emerald dan Dordioz berkunjung ke mansion milik Telerdo, dengan satu alasan yaitu mengunjungi cucu mereka. Fidellia yang mendengar bahwa kakek dan neneknya akan datang begitu gembira, berbeda dengan ibu dan kakak tirinya.
"Nenek, kakek Dell kangen banget."
Fidellia segera memeluk Emerald kemudian Dordioz. Seperti biasa anak kecil itu memakai gaun panjang, untuk menutupi luka yang disebabkan oleh Annata dan Sharon.
Awalnya Emerald bertanya-tanya kenapa cucunya ini suka memakai gaun yang panjang, namun Fidellia mengatakan dia suka gaun panjang karena rasanya seperti seorang putri.
Sharon yang melihat kedekatan Fidellia dan Emerald merasa iri, harusnya hanya dia yang disayangi dan dipeluk oleh Emerald karena dia juga cucunya.
"Nenek? Aku kangen nenek. Nenek apa kabar?" ucap Sharon mencoba mengambil perhatian Emerald. Namun yang didapatinya hanya tatapan sinis dan merendahkan dari Emerald, lalu diacuhkan oleh wanita tua itu.
"Aku bukan nenekmu, cucuku hanya Fidellia. Jadi panggil aku nyonya, dan kau tolong ajari anakmu ini sopan santun."
Emerald menatap Annata yang sedang membawa nampan berisi teh, kopi dan beberapa cemilan untuk Emerald dan Dordioz.
Annata yang mendengar itu tidak terima, karena wanita tua ini tidak menganggap anaknya. Sedangkan Sharon sudah menangis dan lari ke kamarnya, anak ituu sedang menyusun rencana untuk menghukum Fidellia.
"Baik nyonya. Tapi saya selalu mengajari anak saya bagaimana bersikap dengan baik dan ramah kepada keluarga kami sendiri. Jadi wajar jik-"
Plakk!
Ucapan Annata terpotong setelah mendapat satu tamparan dipipinya, hingga wajahnya tertoleh ke kanan saking kuatnya tamparan itu.
"Lancang! Sejak kapan aku mengakui kau dan anak tidak jelas asal usul itu sebagai keluargaku? Apa otakmu masih pada tempatnya atau sudah kau jual untuk memenuhi seluruh hasratmu?"
Emerald menatap Annata dengan tatapan menjijikan, beraninya wanita itu mengaku sebagai keluarganya.
"T-tapi aku dan Telerdo sudah menikah, jadi aku sudah termasuk dalam keluarga ini. Dan juga, Sharon sekarang adalah anak Telerdo."
"Berhenti bertingkah seenaknya dasar wanita tidak tau diri. Kau dan anakmu itu tinggal disini untuk menjaga cucuku, bukan untuk menjadi bagian dari keluarga ini. Tidak tau diri."
"Tap-"
"Diam atau kau akan kuusir dari sini."
"Siapa yang ingin ibu usir?"
Telerdo yang baru pulang dari kantor, segera masuk ke dalam rumah setelah mendengar keributan. Niat hati pulang lebih awal untuk mendekatkan ibunya kepada istri barunya, namun yang ada malah pertengkaran.
"Wanita ini dan anak tidak jelas itu. Apa kau keberatan?"
"Ini rumahku bu, jadi tolong hargai aku. Ibu tidak bisa sembarangan mengurusi rumah tanggaku."
"Ayah bisa saja mengusir kalian saat ini juga jika kau tidak sopan Erdo, ingat batasanmu"
Dordioz yang daritadi hanya berdiam diri, sekarang sudah muak dengan kelakuan anaknya.
"Jangan kek, nda boleh usir ayah, ibu dan kakak. Nanti Dell sendirian disini"
Fidellia akhirnya membuka suara setelah tadi berdiam diri memandangi pertengkaran antara orang dewasa. Annata yang mendengar perkataan Fidellia, tersenyum tipis sambil menunjukan wajah memelas. Dengan perlahan mendekati Fidellia dan memeluknya, demi melancarkan drama barunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet My King [End]
FantasyPertemuan itu takdir. Pertemuan itu terjadi karena pertikaian. Pertemuan yang melibatkan dua dunia yang berbeda. Pertemuan antara seorang gadis lemah dengan raja terkuat yang pernah ada. Pertemuan yang menghadirkan suka dan duka, tawa dan tangis. K...