36

5.9K 349 0
                                    

"Kakak, sudah lebih dari seminggu aku tinggal dirumah. Aku bosan sekali..."

"Tenang saja, nanti sore kakak akan menemanimu jalan-jalan. Kakak tau kau pasti sangat bosan, tapi pagi ini kakak ada urusan. Saat kakak kembali, pasti kita akan jalan-jalan. Jangan sedih ya?"

"Huft iya kak, kalau begitu kakak harus cepat datang ya?"

"Baiklah adikku." Ryuzen mengelus kepala Fidellia.

Setelah Ryuzen pergi, dengan kasar Fidellia menggosok rambut yang dielus oleh Ryuzen. Dia sangat kesal karena sudah lebih dari seminggu, dia terkurung ditempat aneh ini. Untung saja tidak ada yang mencurigainya, saat dia berperan menjadi adik yang lupa ingatan.

"Betapa bodohnya pria itu ckckck..." batin Fidellia.

Fidellia memilih untuk pergi ke halaman belakang dan memikirkan cara untuk kabur. Ryuzen mungkin akan membawanya ke suatu tempat, tapi tidak mungkin Ryuzen akan meninggalkannya sendiri. Lagipula dia tidak tau dimana Ryuzen akan membawanya.

Sore hari tiba, Ryuzen kembali ke rumah dengan senyum manis dan berbagai macam bunga. Dia tau jika semua gadis menyukai bunga yang wangi, makanya dia ingin membuat Fidellia semakin menyayanginya.

Saat melihat Ryuzen membawakannya bunga, Fidellia tersenyum kaku karena sejujurnya dia alergi pada beberapa yang baunya menyengat. Sekuat tenaga dia mencoba untuk menjauhkan diri dari bunga liar itu, tapi Ryuzen malah meletakkan bunga itu dikamarnya sebelum mereka pergi.

"Kita akan kemana kak?"

"Pasar Magichourz. Disana banyak toko yang menjual alat-alat sihir, yang bisa membantumu menghasilkan darah..."

"Darah?"

"... dan energi agar kau lebih kuat." Lanjut Ryuze.

"Ah benar juga, energiku cepat terkurang akhir-akhir ini."

"Benarkah? Kenapa tidak bilang sejak awal, agar kakak menyiapkan beberapa ramuan untuk memperkuat tubuhmu!" Bentak Ryuzen.

Fidellia cukup terkejut dengan bentakan Ryuzen, karena dia tidak pernah dibentak oleh Ryuzen. Saat melihat wajah Fidellia yang ingin menangis, Ryuzen dengan cepat memeluknya.

"Sialan, kau bukan Arthur yang boleh memelukku." Batin Fidellia.

"Maaf kakak tidak sengaja, kakak hanya khawatir dengan kesehatanmu."

"Cih kesehatan matamu." Batinnya lagi.

"Maafkan kakak ya? Jangan diamkan kakak seperti ini..."

"A-aku hanya terkejut k-kak..."

Dengan cepat Fidellia membuat matanya berkaca-kaca, mungkin sebentar lagi dia akan menjadi pemeran utama dalam sebuah film.

"Hei maafkan kakak, kita akan pergi mencari barang yang kau mau. Semua barang akan kakak belikan, janji."

"Janji?"

"Iya janji. Ayo kita pergi."

Keduanya pun akhirnya pergi ke pasar yang dimaksud oleh Ryuzen, dan ternyata pasar itu adalah pasar sementara yang dibuat didaerah Magichourz.

"Tempat ini tidak jauh dari istana." Batin Fidellia.

"Kak, aku ingin pergi ke toko ayam goreng dulu. Aku lapar..."

"Baiklah, tapi pakai tudung itu karena kakak tidak ingin orang lain melihat kecantikanmu."

"Iya kak."

"Sebelum itu, apa botol yang kakak berikan sudah kau isi penuh? Kakak perlu itu, karena tabib yang memintanya."

"Ah botol darah? Sudah kak. Bahkan luka ditanganku belum sembuh kak..." Fidellia menunjukkan bekas sayatan ditelapak tangannya.

Meet My King [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang