Chika terkekeh melihat raut masam dari wajah christian, kemarin malam saat christian berencana untuk memberikan adik untuk christy. Rencana itu harus pupus, lantaran chika yang tengah datang bulan. Christian terpaksa merombak rencana yang sudah ia idam-idamkan itu.
"Masih pagi, kok cemberut?" Tanya chika, terkekeh melihat suaminya itu.
"Gapapa." Jawab christian.
"Jangan lesu gitu dong, nanti kan bisa. Coba mana mau liat senyumnya?" Ucap chika, mencubit pipi laki-laki itu.
"Huft... gagal mulu." Sebal christian.
"Maaf ya, kan gaada yang tau. Tiba tiba soalnya, maaf ya." Ucap chika, ia juga merasa tidak enak dengan christian. Seharusnya, ia memberi haknya pada christian sejak awal pernikahan.
"Gapapa, nanti kan bisa. Tapi, nanti buat yang banyak ya, hehe." Jawab christian, merencanakan sesuatu.
"Mesum." Cibir chika.
Christian memeluk tubuh chika, chika pun begitu. Bersama dengan chika, christian merasakan dirinya kembali hidup. Dan tampaknya, christian sudah jatuh cinta dengan chika, tapi christian tidak tahu apakah chika juga begitu?
"Saya sayang kamu." Ucap christian, di tengah-tengah pelukan hangat mereka.
Chika tidak menjawab, ia mengeratkan pelukan antara keduanya. Nyaman.
"Udah ah, aku mau mandi. Habis ini masak untuk sarapan." Ucap chika, melepas pelukan diantara mereka.
"Ikut."
"HEH!"
****
"Ini udah pas belum?" Tanya chika, memberikan sendok masaknya pada christian untuk menyicip masakannya"Pas kok, enak." Jawab christian.
"Beneran?" Tanya chika, memastikan.
"Iyaa, yessica." Jawab christian, lagi.
Chika kembali dengan kesibukannya di dapur, mbak sumi hari ini izin untuk menemani orangtuanya yang sedang sakit. Jadi, chika harus memasak untuk makan hari ini dan mungkin besok.
"Ayah." Panggil cakra, yang baru saja bangun dari tidurnya. Anak itu turun dengan muka bantal di wajahnya.
"Eh, jagoan udah bangun. Udah cuci muka, gosok gigi belum?" Tanya christian, cakra mengangguk.
"Adek masih bobo ayah." Ucap cakra, kemudian duduk di samping christian.
"Yaudah biarin, kita pantau dari monitor aja kalau misal udah bangun. Masih belum on ya?" Tanya christian, saat melihat cakra masih mengantuk.
"Sini, senderan sama ayah." Ucap christian, cakra segera menyandar. Ia usap kepala anak itu, penuh kasih.
"Udah mendingan?" Tanya christian, cakra mengangguk saja. Plester cakra juga sudah terlepas, berarti demamnya sudah reda.
"Eh, udah bangun." Ucap chika, saat melihat cakra yang sudah bangun.
"Pagi bunda." Balas cakra, lemas.
"Pagi sayang, udah enakan?" Tanya chika, ia mengecek suhu anak itu.
"Akhirnya, panasnya turun juga." Ucap chika, saat memeriksa suhu anak itu.
"Ayo, kalian makan dulu. Bunda udah masakin sop sama ayam, biar anget badannya." Ucap chika, mengambil piring kemudian ia isi dengan masakan yang sudah ia masak tadi.
Cakra dan christian menyantap sarapannya dengan lahap, chika tersenyum melihat kedua jagoannya itu lahap memakan sarapan buatannya. Senyumannya harus terhenti, saat mendengar suara tangisan dari lantai atas, berarti christy sudah bangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA IS MINE [CH2]
Random"APA?! YANG BENER AJA!" "mamiii, yang bener aja. masa chika mau dijodohin sama duda." "duda anak dua pulak. chika gak mau mami." **** "Udah?" "Apanya?" "Udah bisa jatuh cinta sama saya?" "Udah hehe, love you mas duda."