Pagi-pagi sebelum berangkat menuju ke acara zee, keluarga christian dan juga chika. Mampir terlebih dahulu, ke rumah keluarga chika. Karna seperti rencana kemarin, bahwa mereka akan menitipkan si kembar pada mami chika
"Abang bawain aja bunda tasnya." Ucap cakra, saat chika terlihat kesusaha untuk menenteng barang sambil mendorong kereta bayi si kembar.
"Ini lumayan berat bang, gapapa. Bunda aja yang bawa." Jawab chika.
"Abang aja bunda, abang kan laki laki harus kuat. Sini, biar abang aja." Ucap cakra, mengambil alih tas chika.
"Yaudah, makasih banyak ya bang. Pelan-pelan aja bawanya, kalau berat bilang bunda ya." Ucap chika, ia tidak enak dengan cakra. Pasalnya, tas itu berisi barang-barang gevan dan gavin yang tentunya berisi banyak peralatan
"Iyaa bunda, abang bisa kok." Balas cakra
"Ettt, hayoo mau kemana kamu?" Ucap christian, cepat tanggap menangkap christy yang ingin keluar pagar rumah.
"Meng yayah." Tunjuk christy.
"Iyaa, biarin aja. Ayo masuk, anterin dedek kembar dulu. Baru kita ke acara omji." ajak christian, pada christy.
"meng." Jawab christy, berontak.
"Gak boleh, duh kamu tuh ya." Lalu Christian, segera menggendong tubuh christy untuk masuk ke dalam. Karna kalau tidak, anak itu akan kabur.
"Kenapa mas?" Tanya chika
"Mau kabur dia, kemarin liat kupu kupu. Sekarang liat kucing, mau keluar gerbang. Harus di rantai nih anak kayaknya." Ucap christian, bergeleng.
Ia harus waspada, karna christy tidak bisa diam dan terlalu aktif. Atau kalau tidak, anak itu akan terus kabur tanpa pengawasan dan hilang.
"Yaampun, bisa-bisanya." Ucap chika, terkekeh mendengar tingkah christy.
"Ini masih lama?" Tanya cakra, dengan wajah lelahnya. Ia harus membawa tas keramat milik adik kembarnya itu.
"Berat ya bang? Yaudah, langsung masuk yuk. Nanti keburu siang." ajak chika, sambil mendorong kereta bayi milik si kembar yang ia gunakan.
"Hati-hati sayang." Ucap christian, ia membantu untuk mendorong kereta dua jagoannya, dan tangan satunya menggendong tubuh christy.
"Neya!"
"Hai, aduh yaampun. Pagi-pagi udah di datengin sama abang sama adek, sama kembar juga." Balas aya, tersenyum.
"Maaf ya mi, mau titip kembar." Ucap christian, merasa tidak enak.
"Iyaa, kemarin chika udah bilang mau nitip gevan sama gavin. Ayo sini, masuk dulu ke dalem. Di dalem ada papi juga, lagi nonton." ajak aya, pada mereka semua.
"Eh, udah dateng." Ucap putra menoleh, melihat kedatangan mereka.
"Pagi pi." Sapa christian, mencium tangan ayah mertuanya itu.
"Pagi christian." Balas putra.
"Salim kakek dulu." Ucap christian, cakra dan christy segera mendekat.
"Abang sehat?" Tanya putra.
"Sehat kek." Balas cakra.
"Kalo kamu sehat gak ini nih? Cucu kakek yang bawel ini?" Tanya putra, menekuk lutut agar sejajar.
"Tuh ditanyain, adek sehat gak?" Tanya christian, mewakili christy.
"Hat." Jawabnya mengangguk.
"Alhamdulillah." Balas putra, terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA IS MINE [CH2]
Random"APA?! YANG BENER AJA!" "mamiii, yang bener aja. masa chika mau dijodohin sama duda." "duda anak dua pulak. chika gak mau mami." **** "Udah?" "Apanya?" "Udah bisa jatuh cinta sama saya?" "Udah hehe, love you mas duda."