duda is mine : 17

9K 853 44
                                    

Chika sudah sampai di depan rumah christian, ia masih belum turun dari sana. Dan memilih untuk menghabiskan beberapa saat, untuk meyakinkan dirinya untuk masuk dan bertemu keluarga kecilnya di dalam.

"Huft.. ayo chika, lo harus selesain masalah rumah tangga lo." Gumam chika, keluar dari dalam mobil.

Ia berjalan menuju pintu rumah, dan sampailah ia disana. Perlahan tapi pasti, tangannya mulai mengetuk pintu rumah itu berkali-kali.

Tok tok tok

Ting!

Chika ketuk dan tekan bell rumah itu. Ia sebenarnya sedikit bingung, biasanya rumah ini akan selalu ramai para penjaga di setiap sudut rumah ini. Namun saat ini, chika tidak melihat satupun penjaga disana.

"Mas?" Panggil chika.

"Abang."

"Adek."

Nihil. Tidak ada jawaban.

"Mereka kemana?" Gumam chika.

Saat hendak kembali menekan bell, pintu rumah sudah terbuka dan sudah ada mbak sumi yang menyambutnya.

"Eh yaampun, ada non chika. Akhirnya non kembali lagi." Ucap mbak sumi.

"Iya mbak, lama banget ya saya perginya?" Tanya chika, terkekeh.

"Banget non, biasanya ada non chika kemarin-marin jadi beda suasananya." Jawab mbak sumi, jujur.

"Pada kemana ya mbak? Kok kayaknya rumah sepi banget." Tanya chika.

"Pada di rumah sakit non." Jawab mbak sumi, chika mengerutkan alisnya.

"Rumah sakit mbak? Siapa yang sakit?" Tanya chika, hatinya menjadi gelisah ketika mendengar ucapan mbak sumi.

"Adek buk, udah seminggu di rawat di rumah sakit." Jawab mbak sumi.

"Adek? Kitty sakit apa mbak? Kok bisa masuk rumah sakit." Tanya chika.

"Demam berdarah non, waktu itu lemes terus demam tinggi, di bawa sama den christian ke rumah sakit. Ternyata adek demam berdarah, jadinya di rawat disana." Jelas mbak sumi.

"Yaampun kitty." Lirih chika. Ia sudah terlalu lama pergi, sampai ia tidak tahu bahwa putri kecilnya dirawat.

"Mbak saya minta alamat rumah sakitnya ya, saya mau kesana."

****
"Ibu epass."

"Gak bisa dek, ibu gak bisa lepasnya. Nanti ya, tunggu sembuh dulu."

Flora kebingungan, saat christy selalu merengek untuk dilepaskan infusnya. Sedangkan anak itu masih belum bisa pulang dan masih harus di rawat.

"Pah epass." Kali ini christy, merengek pada mirza yang sedang menggendong tubuh azka anaknya dengan flora.

"Belum bisa di lepas sayang, papah juga gak tau cara bukanya." Jawab mirza, ia merasa tidak tega melihat anak tirinya terus merengek.

"Sabar ya, sebentar lagi pasti infusnya di copot sama tante suster sama om dokter." Ucap mirza, mengusap kepala balita perempuan itu.

"Yayah ana?" Tanya christy.

"Ayah sama abang, lagi keluar beli jajanan. Tadi juga ayah izin sama ibu, mau ambil barang untuk adek." Jawab flora.

"Ibu uisss." Ucap christy, memberikan buku gambarnya pada flora.

"Tulis? Tulis apa sayang." Tanya flora.

"Uiss ball, ibu uis ball." Ucap christy.

"Ball? Oke deh." Jawab flora.

DUDA IS MINE [CH2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang