chika tidak pernah berfikir, bahwa menjadi calon ibu bukanlah hal yang gampang. entah sudah berapa kali dirinya harus bolak-balik ke kamar mandi, untuk memuntahkan cairan yang ada di dalam perutnya. tubuhnya terasa lemas, juga kepalanya terasa pusing. morningsickness benar-benar tidak pernah ia bayangkan.
"huek..."
"huek... huft yaam-huek.."
christian membawakan segelas air putih, untuk chika. ia tadi sempat mencari-cari keberadaan chika, namun setelah ia mendengar suara seperti orang muntah, ia yakin bahwa chika ada di dalam kamar mandi. ia pun berinisiatif untuk membawakan segelas air putih.
"huekk.. huek.."
"nih, minum dulu." ucap christian, melihat chika sudah terduduk di lantai kamar mandi membuatnya tidak tega. walaupun, ia sudah pernah melihat morningsickness flora, saat kehamilan keduanya, saat flora hamil christy.
"mas, pusing." keluh chika. ia sudah tidak kuat, ia merasa sudah tidak ada yang tersisa di dalam tubuhnya, semuanya ia muntahkan begitu saja.
"minum gak bisa?" tanya christian, chika bergeleng.
"p-pusing hiks." tangis chika, benar-benar terasa lemas.
"masih bisa jalan?" tanya christian, melihat chika yang pucat. ia segera menggendong tubuh chika, ke kasur dan membaringkannya disana.
"jangan nangis, malah tambah pusing." ucap christian, chika memeluk tubuh christian sambil menangis. ia butuh sosok penguat dirinya sekarang. christian mengusap pelan punggung chika.
"saya harus antar cakra ke sekolah. nanti saya suruh mbak sumi, bawain teh hangat buat ngilangin rasa enegnya" ucap christian, melepas tangan chika. chika menggeleng.
"disini aja." tolak chika, memeluk christian.
"AYAH AYO NANTI TELAT" teriak cakra.
"SEBENTAR!" balas christian ikut berteriak. ia sebenarnya tidak tega, tapi siapa lagi jika bukan dirinya yang mengantar cakra sekolah. ia tidak mungkin meminta mbak sumi, supir pun sebenarnya christian tidak ada. karna ia lebih senang menyetir sendiri.
"saya antar cakra dulu, christy saya bawa. nanti kamu di temenin sama mbak sumi, cakra gak ada yang antar." ucap christian, melepas kembali pelukan chika. chika menatap sendu kearah christian yang melepas pelukannya.
"mas." panggil chika, lagi.
"ya?" tanya christian.
"aku belum salim."
"gak usah, saya buru-buru."
*****
"Aku liburan kemarin pergi sama mommy sama daddy, kita jalan jalan ke pantai.""Kalau aku pulang kampung, pulang kampung ke rumah ibu sama ayahku."
"Aku juga. Papah ku ajak aku sama mamah pergi jalan-jalan, kita pergi ke museum."
"Kalau kamu kemana cakra?"
Ya, itu adalah percakapan antara cakra dan teman-temannya. Mereka sibuk menceritakan liburan mereka kemarin.
"Aku gak kemana-mana, soalnya adiknya cakra sakit. Di rawat, jadi gak kemana-mana deh." Jawab cakra.
"Sama sekali gak kemana-mana? Bosen banget dong liburannya." Ucap salah satu dari teman cakra.
"Enggak juga, soalnya yang penting kumpul sama keluarga. Kemarin ayah juga cuti, makanya kita bisa bareng terus." Jawab cakra, tidak masalah.
"Kamu gak punya mommy cakra? Kayaknya, yang kamu ceritain ayah kamu terus. Mommy kamu kemana?" Tanya temannya. Cakra tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA IS MINE [CH2]
Random"APA?! YANG BENER AJA!" "mamiii, yang bener aja. masa chika mau dijodohin sama duda." "duda anak dua pulak. chika gak mau mami." **** "Udah?" "Apanya?" "Udah bisa jatuh cinta sama saya?" "Udah hehe, love you mas duda."