"Dasar bodoh."
Christian menatap tajam kearah gracio, yang baru saja berucap seperti itu. Ia segera membawa pergi anak-anaknya, padahal disana ada cucu-cucunya tapi gracio justru dengan mudahnya berucap kata yang tidak seharusnya di dengar oleh anak-anaknya.
"Abang sama adek, sama om zee dulu ya. Main sama om zee." Ucap christian, mengarahkan anaknya pada zee.
"Yayah ana?"
"Ayah mau pergi lagi?"
"Ayah disini, ayah mau ngobrol sama opa dulu boleh? Sebentar aja kok. Nanti main lagi sama ayah." Ucap christian.
"Zoy, tolong." Ucap christian.
"Yuk, main sama om zee." ajak zee, membawa kedua ponakannya ke tempat aman dan sejauh mungkin.
Disini lah mereka bertiga, shani, gracio dan juga dirinya. Christian sudah menebak bahwa putra sudah melaporkan perbuatannya pada gracio, ia akan tidak marah jika gracio ikut memarahinya. Yang christian tidak terima, ketika anak-anaknya diambil paksa oleh papahnya itu.
"Maksud papah apa, ngambil anak christian tiba-tiba?" Tanya christian, ia tetap berbicara sopan dan santun.
"Menurut mu?" Sarkas gracio.
"Christian tau, pasti pak putra udah cerita semuanya sama papah. Pah, christian beneran gak selingkuh sama siapapun pah. Yessica itu salah paham, dia salah paham." Jelas christian, sudah faham.
"Bisa-bisanya, kamu selingkuh christian. Kamu itu bikin papah malu aja, malu papah karna ulah kamu." Tegas gracio.
"Pah-"
"Papah belum selesai bicara, kamu itu kemarin malam papinya chika telfon papi sambil marah-marah, karna chika pulang kerumah sambil nangis-nangis, ternyata karna kamu selingkuh. Kamu ini gimana sih christian?!" Lanjut gracio, tidak habis fikir.
"Itu anak siapa? Kamu sama dia sejak kapan sampai udah punya anak?" Tanya gracio, dengan tatapan kecewa.
"Dia bukan siapa-siapa pah, christian juga baru kenal. Itu bukan anak christian." Jawab christian.
"Baru kenal? Berarti kamu emang ada disana sama perempuan itu. Trus apa urusan kamu sama dia, sampai harus nemenin dia persalinan?" Skak gracio.
"Christian beneran baru kenal pah, dan christian juga nemenin dia waktu lahiran karna waktu itu-"
Bugh
"Brengsek kamu christian."
Bugh
"Pah." Christian, terdiam saat gracio melayangkan pukulannya. Entah sudah berapa kali dirinya menerima pukulan dari putra dan juga gracio 2 hari ini.
"Kamu ada disana, dan kamu masih mau ngelak kalo itu bukan anak kamu. Bahkan papah liat dari administrasi rumah sakit itu, kalau kamu juga yang membiayai persalinan dia christian!"
"Papah salah apa sih sama kamu? Salah apa sampai kamu kayak gini hm?" Gracio menarik kerah christian, sebagai kepala keluarga ia merasa gagal mendidik anak laki-lakinya.
"Seharusnya, kamu bisa belajar dari pengalaman dari flora yang selingkuh di belakang kamu. Kamu kan tau gimana rasa sakitnya, bukannya justru malah ikuti jejak dia. Kamu ini, contoh kakak mu zee. Dia baik, lebih baik dari kamu. Seharusnya zee sama chika aja, bukan sama kamu." Datar gracio.
"A-aku gak selingkuh pah." Ucap christian, menarik tangan gracio yang terus mencekik kerah bajunya.
"Mas." Tegur shani, ia sedari tadi hanya diam saja. Christian pantas menerima ini, ia juga kecewa dengan christian.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA IS MINE [CH2]
Random"APA?! YANG BENER AJA!" "mamiii, yang bener aja. masa chika mau dijodohin sama duda." "duda anak dua pulak. chika gak mau mami." **** "Udah?" "Apanya?" "Udah bisa jatuh cinta sama saya?" "Udah hehe, love you mas duda."