Cakrawala ananta beberapa kali harus menghela nafas kasar, sejak tadi adik perempuannya itu tidak bisa diam, dan terus berbicara juga mengeluh di sepanjang perjalanan menuju sekolah.
"Duh, cepetan bang. Telat nih."
"Ya siapa suruh, kamu susah di bangunin jadi buru-buru gini kan."
Memang benar, christy telat bangun di hari ini. Padahal hari ini adalah hari senin, dimana semua sekolah pasti akan melaksanakan apel pengibaran bendera merah putih. Dan dirinya harus sampai lebih cepat ke sekolah.
"Kembar sama ayah?" Tanya christy.
"Iyaa, mereka udah berangkat duluan. Makanya kalau malem itu jangan begadang, jangan minum kopi terus. Jadi susah di bangunin kan." Omel cakra.
"Aku gak minum kopi bang, aku juga gak begadang. Gak tau tiba-tiba-eh kok berhenti bang? Kan masih jauh?" Tanya christy, saat mobil berhenti.
"Sebentar, coba abang cek mesin." Ucap cakra, berhasil menepi untuk melihat kondisi mesin dari mobil itu.
"Kenapa bang?" Tanya christy, ikut keluar dari mobil menghampiri cakra.
"Mogok, kamu gimana kesekolah? Mau abang pesenin ojol?" Tanya cakra, karna tidak mungkin menunggu cakra membereskan mobil itu terlebih dulu
"Yah, kok bisa sih bang." Keluh christy.
"Abang juga gak tau, kamu pesen ojol aja gih. Udah deket sih sebenernya, atau kamu mau jalan?" Tanya cakra. Karna memang sebenarnya mereka sudah hampir sampai ke sekolah.
"Terus abang gimana?" Tanya christy.
"Abang mau manggil bengkel langganan, kamu buruan gih berangkat nanti terlambat." Ucap cakra. Christy tampak ragu meninggalkan cakra.
"Abang sendiri?" Ragu christy.
"Iyaa, abang sendiri. Abang gapapa, gih sana berangkat. Abang liatin dari jauh." Ucap cakra, menepuk bahu christy.
"Yaudah, aku berangkat ya bang." Ucap christy, mencium tangan cakra.
"Ya hati-hati, maaf ya. Gak bisa anterin sampai sekolah." Ucap cakra, menyesal
"Gapapa, abang hati-hati ya. Aku jalan aja sampai sana, udah lumayan deket kok dari sini." Pamit christy, pada cakra
"Hati-hati dek."
Christy memutuskan untuk berjalan kaki, menyusuri jalanan karna mau tak mau ia harus berjalan. Keadaan jalan yang ramai, membuatnya tidak jadi memesan ojol karna macet dimana mana dan ia memilih untuk berjalan kaki saja menghindari kemacetan jalan raya.
"Semoga gak telat." Gumam christy, terus melihat kearah jam tangan.
"W-what 10 menit lagi?" Kaget christy, ia segera berlari sampai menuju pintu gerbang sekolah yang sudah terlihat.
Christy mempercepat lajunya, saat melihat gerbang sekolah sudah terlihat, ditambah lagi gerbang itu sudah hampir tertutup. Dan ia pun semakin berlari, sampai akhirnya ia berhasil sampai ke sekolah walau sudah bell. Tapi untungnya, ia berhasil masuk.
"Huft... akhirnya." Ucap christy, sambil mengatur nafasnya sehabis berlari.
"Untung aja gak telat." Gumam christy.
"Balikin sepatu gue." Ucap seseorang, yang langsung mengadahkan tangan.
"Chiko?" Kaget christy, saat laki-laki itu sudah berada di hadapannya sekarang.
"Mana sepatu gue? Gue mau make." Ucap chiko, meminta sepatunya.
"Sepatu gue lo bawa kan? Gue mau make buat upacara. Mana buruan." Desak chiko, pada gadis di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA IS MINE [CH2]
Random"APA?! YANG BENER AJA!" "mamiii, yang bener aja. masa chika mau dijodohin sama duda." "duda anak dua pulak. chika gak mau mami." **** "Udah?" "Apanya?" "Udah bisa jatuh cinta sama saya?" "Udah hehe, love you mas duda."