"Masak apa?"
"Tempe tepung, sama tumis kangkung. Gapapa kan, kita makan ini?"
"Asal kamu yang masak, semua pasti aku makan. Yang enak ya bun."
Christian, memeluk tubuh chika yang sedang sibuk di dapur. Chika tengah memasak untuk makan malam, dibantu dengan mbak ningsih yang ikut serta memasak di dapur.
"Lepas ah, malu sama mbak." Ucap chika, melepas tangan christian.
"Gak mau, saya masih mau peluk." Jawab christian, semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh chika.
"Mbak, tolong ambil alih dulu ya. Saya mau urusin bayi besar yang satu ini." Ucap chika, membawa christian untuk ke ruang tamu. Sedangkan mbak ning, hanya mengangguk saja. Sudah biasa jika majikannya bersikap seperti itu.
Mbak ningsih, adalah asisten rumah tangga mereka sejak 6 tahun yang lalu. Beliau adalah anak dari mbak sumi, yang sudah berpulang dan di gantikan oleh mbak ning selaku anak mbak sumi
"Kamu ah, aku jadi gak enak sama mbak ning." Protes chika, tidak enak
"Saya kangen kamu." Balas christian, chika memutar bola matanya malas.
"Kangen apaan, orang tiap hari ketemu." Ketus chika, ia tahu suaminya modus
"Hahaha, ya gapapa." Jawab christian.
"Bunda, gavin laper." Adu gavin, yang baru saja keluar dari kamarnya.
"Iyaa, itu bunda sama mbak ning lagi masak di dapur." Jawab chika.
"Ayah ngapain?" Tanya gavin, saat melihat ayahnya terlihat bermanja dengan chika.
"Tau tuh ayah, bunda lagi masak. Di gangguin terus." Cibir chika.
"Biarin." Jawab christian, gavin memilih untuk duduk di dekat chika.
"Gevan?" Tanya chika.
"Baru mandi bun, tadi malah main game dulu." Jawab gavin.
"Yaampun, jam segini baru mandi." Ucap chika, padahal ini sudah pukul 8 malam. Sedangkan mereka pulang dari rumah ashel di jam 5 sore.
Baru saja di bicarakan, gevan dan cakra turun bersama dan ikut bergabung dengan mereka bertiga.
"Kitty mana bang?" Tanya chika.
"Abang gak tau bunda, tadi gak manggil sih pas mau turun." Balas cakra.
"Mau di panggilin?" Tawar gavin.
"Gausah deh, nanti juga turun. Bunda mau nyiapin makan malam dulu, kalian tunggu sebentar ya." Ucap chika, berjalan menuju dapur mereka.
Chika mulai menaruh nasi dan juga lauk pauk di meja makan, sederhana hanya tumis kangkung dan tempe tepung saja untuk makan malam.
"Masih belum turun? Panggilin dong." Ucap chika, pada anak-anaknya.
"Siapa yang mau manggil?" Tanya chika
"Gavin"
"Kakak"
"Abang"
Ketiganya sama-sama mengacung tangan, dan bersedia memanggil saudari perempuan mereka.
"Yaudah, semuanya aja." Balas chika, ia menggelengkan kepala saat ketiga anak laki-lakinya itu mengangkat tangan.
"Tunggu kitty dulu." Ucap chika.
"Ya, mereka kalau udah berhubungan sama adek pasti gercep." Ucap christian, terkekeh melihatnya.
"Ck, dibilang tunggu kitty." Omel chika, saat christian ingin mengambil satu tempe tepung dari piring.
"Satu doang bun." Melas christian.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA IS MINE [CH2]
Random"APA?! YANG BENER AJA!" "mamiii, yang bener aja. masa chika mau dijodohin sama duda." "duda anak dua pulak. chika gak mau mami." **** "Udah?" "Apanya?" "Udah bisa jatuh cinta sama saya?" "Udah hehe, love you mas duda."