duda is mine : 38

6.4K 706 30
                                    

"Aku enggak."

Deg.

Chika secara perlahan melepas pelukan antara dirinya dengan christy, ia menatap christy dengan tatapan yang sulit diartikan. Anak itu kini benar benar menolak dirinya, apa yang harus chika lakukan untuk menjelaskan semua ketika christy terus menolaknya.

Christy memilih untuk berjalan ke arah saudara-saudaranya yang tengah berkumpul. Sedangkan chika yang melihat christy menjauh, memutuskan untuk duduk di sofa di dekat christian.

"Kenapa?" Tanya christian, saat chika datang kemudian menaruh kepalanya.

"Gapapa." Jawab chika, bergeleng.

"Jangan bohong, saya udah kenal kamu dari lama. Saya liat kamu ngobrol sama adek, dia bilang apa ke kamu?" Tanya christian, mengusap pipi chika.

"Adek bilang apa? Sampai kamu sedih." Tanya christian, saat chika diam saja.

Bukannya menjawab, chika justru memeluk tubuh christian. Christian pun membalas pelukan chika, christian fikir setelah mereka bertemu dengan christy, chika akan kembali tenang. Namun ternyata justru tidak ada perbedaan, chika masih tetap sedih.

"Nanti coba saya yang bilang, sama adek. Kamu gak usah khawatir, dia itu kan masih salah paham bun. Coba nanti kamu jelasin ke dia." Ucap christian, berusaha untuk menenangkan chika.

"Gimana mau ngomong yah? Kalau aku mendekat aja dia udah ngehindar." Tanya chika, menatap sendu christian.

"Udah kamu jangan sedih-sedih, kamu tenang aja nanti saya yang bicara sama christy. Saya bicara dulu ya, lepas dulu pelukannya." Ucap christian, namun chika bergeleng tidak mau melepas.

"Katanya saya suruh ngomong sama adek, gimana saya mau ngomong kalau di peluk terus kayak gini." Ucap christian, dengan berat hati chika pun melepas pelukan antara mereka.

"Tunggu sini dulu ya, saya bicara dulu sama dia. Jangan kebanyakan overthinking." Ucap christian, mengacak rambut chika.

"Ck, mas tian." Kesal chika, karna rambutnya harus berantakan. Sedangkan yang diomeli hanya tertawa tanpa merasa bersalah dan berdosa.

Selagi christian berbicara pada christy, tiba-tiba flora menghampiri dirinya.

"Loh kemana kak chris? Tadi kata kak mirza, dia minta kopi." Tanya flora.

"Mas tian, ngobrol sama christy." Jawab chika, menunjuk ayah dan anak itu.

"Oalah, yaudah taro sini aja deh." Ucap flora, menaruh kopi itu di meja.

"Makasih ya mbak." Ucap chika.

"Sama-sama. Oh iya, denger-denger katanya sampai lapor polisi ya?" Tanya flora, karna cakra bercerita padanya.

"Iyaa, aku sih yang minta. Soalnya udah 24 jam, dia pergi gak pamitan, gak ada kabar. Yaudah, aku minta mas tian untuk lapor polisi aja, kemarin baru di cabut laporannya." Jawab chika

"Aku juga baru tau chik, kalau dia kabur. Aku kira dia udah izin atau gimana, ternyata dia sendiri yang bilang kalau dia kabur dari rumah. Mana cuma pakai seragam doang, sama hoodie, sama sepatu kebesaran." Ucap flora, bercerita

"Dia disini lama ya mbak?" Tanya chika.

"Kalau dihitung sih, udah 4 harian lah, dia disini. Kamu udah ngobrol sama dia chik?" Tanya flora, chika terdiam.

"Gimana mau ngobrol mbak, orang aku deketin aja dia kayak ngehindar gitu." Jawab chika, terkekeh miris.

"Kamu beneran hamil chik?" Tanya flora, chika mengerutkan alisnya.

DUDA IS MINE [CH2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang