duda is mine : 12

9.4K 693 45
                                    

"Udah siap semua?" Tanya christian.

"Tunggu anak-anak dulu, adek tidur mas. Mau di bangunin aja?" Tanya chika, mengusap kepala christy.

Hari ini mereka rencananya, akan menghadiri kumpul bersama di kediaman adijaya, yakni rumah chika. Pucho mengundang mereka, untuk merayakan keberhasilan proyek mereka di minggu kemarin. Jadilah, sekarang mereka akan bersiap untuk pergi, namun putri bungsu mereka justru tertidur saat ingin pergi.

"Gausah, kasian baru tidur dia. Biar nanti saya aja yang gendong, sama di buatin susu aja. Takut semisal nangis." Jawab christian, ikut mendekat.

"Sini, biar adek saya gendong. Cakra udah dibawah, ditemenin mbak sumi." Ucap christian, sambil menggendong christy untuk turun kebawah.

"Ayo mass." ajak chika, turun.

"Eh, chik. Minta tolong jaket saya, di gantungan lemari. Masih bersih, belum kotor." Ucap christian, pada chika.

"Oke mas, yang warna coklat kan?" Tanya chika, diangguki christian.

Chika berjalan untuk mengambil jaket christian, ingin berbalik, namun ia memutuskan untuk berhenti. Saat mendapat sesuatu yang tidak beres, aroma jaket christian yang seperti bukan farfum laki-laki itu, melainkan Wangi farfum perempuan.

"K-kok, kayak farfum perempuan ya." Gumam chika, memegang jaket itu.

"CHIKAA AYOOO"

Chika menepis segala fikiran buruknya, mengenai suaminya itu. Dan bergegas, untuk turun kebawah. Karna dirinya sudah di tunggu oleh yang lainnya.

Sesampainya di bawah, mereka langsung masuk ke mobil dan bersiap untuk berangkat. Christian yang sibuk menyetir, cakra yang sibuk melihat lihat jalanan dan sesekali bercanda dengan christian, christy yang tertidur. Dan chika yang sibuk dengan pikirannya sendiri. Ia terdiam.

"Chik." Panggil christian.

"Kenapa mas?" Kaget chika.

"Kamu bengong? Cakra daritadi manggil kamu." Jawab christian. Chika segera menoleh kebelakang.

"Kenapa bang?" Tanya chika.

"Minta tolong bukain bunda, tangan abang licin." Ucap cakra, menyodorkan botol mineral pada chika.

"Nih." Ucap chika, ketika berhasil membuka botol mineral itu.

"Makasih bunda, ayah abang mau minum. Pelan-pelan ya." Ucap cakra.

"Sama-sama."

"Oke siap."

Christian melirik kearah chika, yang tidak seperti biasanya. Perempuan itu lebih banyak diam, dan melamun. Ia usap kepala perempuan itu, agar chika tidak terus-terusan melamun.

"Jangan melamun, saya gak suka." Ucap christian, mengusap kepala chika.

"Siapa yang ngelamun." Elak chika.

"Kamu, kamu melamun. Ada apa? Apa yang buat kamu melamun?" Tanya christian, fokus menyetir.

"Gapapa, cuma capek aja." Jawab chika.

"Mau pulang aja? Istirahat dirumah. Nanti kita izin sama yang lain, untuk gak bisa ikut. Saya khawatir kamu kenapa-napa. Kamu sakit?" Tanya christian, penuh khawatir.

Ia menepikan sejenak mobilnya, ia taruh telapak tangannya pada dahi chika. Ia coba untuk memeriksa kening chika, untuk mengukur suhu tubuh.

"Gak panas." Gumam christian.

"Dibilang gapapa mas, cuma capek aja. Kamu sih, pergi seminggu." Ucap chika cemberut. Christian tergelak.

"Hahaha, kamu kan waktu itu saya tanya. Kamu izinin atau enggak, kan waktu itu saya gak mau berangkat, kamu yang suruh saya berangkat." Ucap christian, menoel hidung chika.

DUDA IS MINE [CH2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang