"Hiks bunda."
"Bunda lagi arisan, sebentar lagi juga pulang. Tunggu sebentar ya."
"Bundaaa."
Christy terbangun dari tidurnya, kemudian mencari keberadaan chika. Namun ternyata, chika tidak ada di rumah. Dan itu membuat christy menangis mencari keberadaan chika.
"Telfon bunda." Usul gevan.
"Sebentar, ini coba abang telfon." Ucap cakra, seraya menelfon chika.
"Mau minum?" Tawar gavin, pada christy. Namun christy bergeleng.
"Bundaa." Jawab gadis itu.
"Diangkat bang?" Tanya christian.
"Hpnya mati ayah, bunda gak jawab." Jawab cakra, menunjukan ponselnya.
"Yaudah, biarin. Paling sebentar lagi pulang." Jawab christian, pada cakra.
"Bundaa." Ucap gadis itu lagi.
"Bunda mungkin lagi di jalan, sebentar lagi pulang. Kamu sama ayah, abang sama adek-adek dulu." Ucap christian.
"Mana yang sakit?" Tanya christian.
"Pusing, badannya gaenak." Jawab christy, bersandar pada bahu ayahnya
"Mau makan dulu? Biar minum obat. Ini udah jam 2, udah waktunya makan siang sama minum obat." Ucap cakra.
"Mau makan sekarang ci? Nanti gevan minta tolong sama mbak ning untuk buatin makanan." Tanya gevan.
"Mau makan?" Tanya christian. Christy menggeleng, mulutnya tidak berselera
"Mau teh." Jawab christy.
"Oke, siap tuan putri." Ucap gevan, segera berlari menuju dapur rumah.
Mereka semua terkekeh melihat tingkah gevan, cakra memilih untuk menyusul gevan, bersama dengan gavin. Mereka akan menyiapkan makanan untuk christy, siapa tahu gadis itu akan berubah fikiran.
"Bunda tadi mau izin sama kamu, tapi kamu nya tidur. Disana juga kebetulan ada tante dey, pulang ke indonesia. Makanya, bunda sama temen-temennya ketemuan." Ucap christian, mengusap kepala christy.
Christy menaruh kepalanya di bahu christian, terasa nyaman. Karna mungkin, christian adalah cinta pertama untuk christy sekarang dan begitu seterusnya. Sesekali ia usap juga kepala christy lembut.
"Gevan bilang, kamu telfonan di balkon jam 2 pagi bener?" Tanya christian.
"I-iya." Gugup christy.
"Kan ayah sama bunda udah sering bilang, kalau angin malem itu gak bagus untuk kesehatan. Udah gitu, kamu anaknya gak bisa kena angin." Ucap christian santai, namun berhasil membuat christy takut.
"Iya ayah maaf, tadi pagi aku gak bisa tidur. Terus pas aku buka hp, temen aku ngabarin kalau ada tugas yang harus di kumpulin besok hari senin. Makanya aku ngerjain, terus sempet telfonan juga. Kemarin langitnya juga bagus ayah, makanya ke balkon." Ucap christy menjelaskan semuanya.
"Ya kalaupun langitnya bagus, kan kamu tau kamu paling gak bisa kena angin kayak gitu. Kan bisa liatnya dari dalem kamar aja, kan keliatan." Ucap christian, membuat christy terdiam.
"Ayah marah?" Tanya christy.
"Enggak, buat apa? Toh udah kejadian." Jawab christian, ia hanya ingin anak itu tahu bahwa kondisi seperti itu bisa membuatnya jatuh sakit.
"Tapi, lainkali jangan kayak gini ya." Ucap christian, christy menganggguk.
"Oke ayah." Balas christy.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA IS MINE [CH2]
Random"APA?! YANG BENER AJA!" "mamiii, yang bener aja. masa chika mau dijodohin sama duda." "duda anak dua pulak. chika gak mau mami." **** "Udah?" "Apanya?" "Udah bisa jatuh cinta sama saya?" "Udah hehe, love you mas duda."