Christian saat ini dibuat pusing, oleh kelakuan yessica tamara. Bagaimana tidak? Perempuan itu terus merengek meminta mangga muda ditengah malam seperti ini. Sudah gitu, harus christian juga yang memanjatnya.
"Mas, mau mangga muda." Mohon chika pada christian, dirinya tiba tiba kepingin makan mangga muda.
"Cari dimana chika? Ini jam 12 malem. Besok aja ya, besok pagi saya beliin di pasar." Ucap christian, dirinya tengah tertidur dan chika merecoki tidurnya karna teringin mangga muda.
"Gamau, mau sekarang juga." Ucap chika cemberut, dirinya ingin mangga itu sekarang juga. Bukan esok.
"Cari dimana yessica tamara." Geram christian, chika terus merengek.
"Ih di rumah kan ada pohon mangga mas, kamu tinggal petik doang kok." Ucap chika, tanpa beban.
"anaknya yang mau loh mas tian. Emangnya kamu mau kalo anak kita nanti ileran?" Ucap chika yang mengusap perutnya.
"Saya mau tidur, ngantuk." Ucap christian, yang kembali berbaring.
"Hiks, maafin bunda ya dek. Ayahnya, gamau kabulin permintaan kamu hiks." Tangis chika, semenjak hamil emosinya sering berubah-ubah karna hormon.
"Maafin bunda ya, coba kita minta tolong sama om arga. Pasti dia mau bantu kita." Ucap chika, ia hendak mengambil ponselnya. Namun christian segera mengambil ponsel miliknya.
"Mau ngapain?" Tanya christian datar.
"Mau telfon arga, pasti dia mau bantu aku. Emangnya kamu, jahat sama anak sendiri." Jawab chika.
Christian menghela nafasnya, ia segera bangkit dari tidurnya lalu berjalan untuk mengambil jaketnya.
"Yaudah ayo." Ajak christian, ia mau tak mau harus menurut ibu hamil itu.
"Katanya gak mau." Ketus chika.
"Mau ga? Sebelum saya berubah pikiran." Jawab christian malas.
"Mau, mau. Ayo mas, kita jemput mangga mudanya." Ucap chika, antusias. Bahkan ia berjalan tergesa gesa meninggalkan christian.
"Pake dulu jaketnya, dingin diluar." Ucap christian yang menyusul chika.
"Oke, makasih tian." Ucap chika, ia mengecup pipi kanan christian.
Cup
"Hmm"
Mereka berdua akhirnya menuju halaman tempat dimana, pohon mangga itu berbuah. Tentunya tidak hanya mereka berdua, chika turut melibatkan mbak sumi dan beberapa penjaga untuk menemani mereka.
"Harus saya banget yang manjat?" Tanya christian, ogah-ogahan.
"Yaiyalah, kan situ ayahnya." Ucap chika, ia ingin christian yang memetik.
"Pak rahmat, gak mau ngambilin pak?" Tanya christian, pada salah satu penjaga dirumah milik mereka.
"Jangan mau pak, masa gak ada effortnya banget jadi suami." Cibir chika, menatap sinis christian.
"Dim kamu aj-"
"Kamu mas tian, cepet gak!" Omel chika, saat christian ogah-ogahan.
Christian mulai memanjat pohon mangga itu, dirinya bahkan harus menggunakan senter untuk menemukan mangga muda itu, karna hari sudah malam jadi ia memerlukan penerang untuk menemukan mangga itu.
"Yang itu mas, sebelah kanan. Eh sebelah kiri deh." Teriak chika, christian dibuat pusing karna mendengar chika yang terus mengatakan kanan-kiri, kanan-kiri.
"Iyaa, udah nih!" Teriak christian, ia berusaha untuk kembali turun. Bahkan dirinya sempat digigit semut penunggu pohon mangga itu.
"Yey, mangga muda." Sorak chika bersemangat, matanya berbinar ketika melihat christian turun dengan mangga muda di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA IS MINE [CH2]
Random"APA?! YANG BENER AJA!" "mamiii, yang bener aja. masa chika mau dijodohin sama duda." "duda anak dua pulak. chika gak mau mami." **** "Udah?" "Apanya?" "Udah bisa jatuh cinta sama saya?" "Udah hehe, love you mas duda."