"Bunda, bangun."
"Unda angun."
"Bunda chika, ayo bangun bunda."
"Ikaa angun."
Chika menahan senyumnya dari tidurnya, saat mendengar suara anak-anaknya, yang sejak tadi berusaha untuk membangunkan dirinya. Hatinya menghangat setiap mendengar mereka memanggilnya "bunda".
"Selamat pag- eh aduh sakit dek." Keluh chika, saat christy berusaha untuk membuka kelopak matanya.
"Angun unda angun." Ucap christy, sambil menatap marah kearah chika.
"Iya-iya, ini bunda bangun." Balas chika, ia menatap anak itu tidak habis fikir. Bisa-bisanya christy memaksa matanya untuk terbuka saat terpejam.
"Hahaha, bagus dek. Bunda sih, di bangunin gak bangun-bangun." Sebal cakra, pada bundanya.
"Kok belum ada yang morning kiss bunda?" Tanya chika, cemberut.
Sontak cakra dan christy, segera mendekat kearah chika. Dan mengecupnya, sebenarnya hanya cakra. Karna christy justru malah memeluk chika sambil merengek meminta untuk dibuatkan susu.
"Cucu, unda." Ucap christy.
"Kiss bunda dulu." Chika menyodorkan pipinya namun christy menolaknya.
"Cucu unda." Rengek christy.
"Iyaa, tapi kiss bunda dulu." Chika tetap memaksa anak itu untuk menciumnya.
"Ndak, hiks cucu unda." Tolak christy, bahkan sedikit mengamuk.
"Oke-oke, bunda buatin susu. Turun kebawah yuk." Ajak chika, ia menggendong tubuh christy dan menggandeng tangan cakra turun.
"Cucu, cucu." Tolak christy, saat chika akan menurunkan dirinya.
"Bunda bikinin dulu, adek sama abang ya. Jagain dulu bang, adeknya." Ucap chika, kemudian pergi ke dapur.
"Susu coklat atau putih bang?" Tanya chika, dari arah dapur.
"Coklat bunda." Balas cakra.
"Oke, tunggu ya." Ucap chika.
Ia mencepol rambut panjangnya, kemudian mulai berkutat dengan dapur. Ia akan membuat sarapan pagi, untuk mereka. Hanya shandwich juga segelas susu sebenarnya, chika lupa untuk belanja, ternyata sudah banyak persediaan yang sudah habis dirumah.
"Sabar ya, haus ya dek?" Tanya cakra, mengecup gemas pipi adiknya itu.
"Gemes banget, abang mau peluk boleh gak?" Tanya cakra, terkekeh. Cakra sebenarnya bisa saja langsung memeluk tubuh adiknya, tapi sejak dulu ia terbiasa untuk meminta izin terlebih dahulu.
"Hug aban." Balas christy, memeluk tubuh abangnya itu. Cakra memeluk christy, ke kanan dan ke kiri. Sungguh, ia gemas sekali dengan adiknya ini.
Chika yang sesekali menoleh kebelakang, dibuat tersenyum saat melihat interaksi kedua anaknya itu. Ia terkadang kagum dengan rasa sayang cakra yang begitu besar pada adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA IS MINE [CH2]
Random"APA?! YANG BENER AJA!" "mamiii, yang bener aja. masa chika mau dijodohin sama duda." "duda anak dua pulak. chika gak mau mami." **** "Udah?" "Apanya?" "Udah bisa jatuh cinta sama saya?" "Udah hehe, love you mas duda."