3 bulan kemudian.
Oek... oek....
"Bun anaknya nangis tuh."
"Bunda."
"Bunda chika."
"Yessica tamara."
"E-eh, iya mas."
Chika segera tersadar setelah mendengar suara christian memanggilnya. Dengan panik, chika segera menggendong bayi mereka. Christian bergeleng, melihat tingkah chika yang tampak melamun.
"Iya, iya. Sebentar ya sayang, aduh haus banget ya. Sebentar ya ganteng." Ucap chika, membuka kancing bajunya.
"Kamu mikirin apa?" Tanya christian, mendekati chika yang tengah menyusui.
"Anak-anak kok belum kesini ya mas?" Tanya chika, sejak kemarin dirinya terus menunggu keempat anak itu untuk datang
"Cakra lagi skripsian, christy juga sama lagi sibuk-sibuknya apalagi dia maba, kembar juga lagi ujian buat lulus smp." Jawab christian, semua anak itu memang sedang sibuk-sibuknya.
"Ya tapi minimal telfon atau ngabarin kek, ini sama sekali gaada kabar. Di telfon gak diangkat, di chat gak dibales. Mereka emang gak mau liat adeknya?" Ucap chika, memasang tampang cemberut. Christian tergelak melihat ekspresi chika.
"Nanti kalau udah gak sibuk juga pasti pulang bunda, lagipula siapa sih yang gak mau pulang kumpul keluarga hm?" Tanya christian, ia mengusap kepala chika supaya istrinya itu lebih tenang.
"Aku bahkan udah 2 hari disini, bahkan udah mau pulang juga tetep mereka belum bilang apa-apa." Sendu chika.
Dua hari yang lalu, chika telah berhasil melahirkan dan mengantarkan anak ke tiga mereka ke dunia. Dan chika sedih karna semenjak dirinya masuk rumah sakit, tidak ada satupun dari keempat anaknya menghubungi dirinya.
"Tenang bunda, mungkin emang waktunya lagi kurang pas aja. Adek lahir disaat kakak-kakaknya lagi sibuk sibuknya sama pendidikan, kita juga gak bisa egois sama mereka kan? Mau bagaimanapun pendidikan itu penting." Ucap christian.
"Iya iya aku tau, shh." Balas chika, ia sedikit meringis kala bayi itu mengisap kencang susunya untuk minum.
"Pelan-pelan dek, siapa yang hari ini mau pulang? Galang!" Ucap christian, berbisik pelan didekat bayinya itu.
"Masih gak nyangka, bisa-bisanya di usg perempuan yang keluar malah laki-laki. Kamu ngeprank bunda sama ayah ya hm?" Tanya chika, tidak habis fikir saat dokter berkata bahwa anak mereka laki-laki.
"Padahal bundamu udah semangat beli barang-barang kamu feminim, eh malah jagoan yang keluar haha. Alamat beli barang lagi kita." Ucap christian, tertawa. Padahal mereka sudah menyiapkan segala perlengkapan bayi perempuan
GALANG MAHARDIKA
bayi berjenis kelamin laki-laki, yang lahir dua hari yang lalu. Bayi yang berhasil membuat bingung satu ruangan saat dokter berkata bahwa bayi chika dan christian berjenis kelamin laki-laki. Padahal sewaktu di usg perempuan."Untung masih ada beberapa barang barangnya kak gevan sama kak gavin. Jadi, gak terlalu banyak yang harus di beli." Ucap chika, saat ia teringat bahwa barang-barang kembar dulu sempat ia simpan di dalam gudang.
"Oh iyaa, kan waktu itu di simpen ya. Yaudah, nanti kita sortir sekiranya yang bisa dipake sama galang." Ucap christian
"Galang tuh kayaknya mirip kamu deh mas, coba deh mirip." Ucap chika, sambil membandingan wajah mereka.
"Masa sih? Tapi saya rasa malah mirip kita berdua. Eh tapi kok kayak kecilnya cakra ya hahaha." Christian tertawa.
"Emang abang dulu begini yah?" Tanya chika, tersenyum menatap bayi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA IS MINE [CH2]
Random"APA?! YANG BENER AJA!" "mamiii, yang bener aja. masa chika mau dijodohin sama duda." "duda anak dua pulak. chika gak mau mami." **** "Udah?" "Apanya?" "Udah bisa jatuh cinta sama saya?" "Udah hehe, love you mas duda."