VII

46 6 0
                                    

Haii kakak-kakak dan adik-adik kuu.. Gimana kabarnya nih? Semoga apa yang kalian mau di hari esok atau kedepannya terwujud dengan baik yaaa.. Amin
Maaf ya kalau ceritanya bertebaran typo,, maklum kan namanya juga manusia.
Ladangnya luput dan dosa 😅..

             HAPPY READING









   Hari terus berlalu dengan cepatnya. Aku masih belum membuka map itu, namun aku membuka salah satu kotak yang paling atas. Ternyata kotak tersebut berisikan 2 cincin couple, 3 memory card  dan kalung ber liontin kan insial  H, terdapat dibawah 3 benda itu terdapat tulisan tangan Haechan.

Hai cantik, aku berikan  kalung dan cincin couple ini buat kita berdua semoga kamu sukaaa ya cantikk><
    From : Haechanieee
To: my bear 


  Tulisan singkat dari Haechan membuatku hampir menangis.

“Sekarang aku pake cincin dan kalung ini ya Chan,,. Makasih banget,, andai kamu yang memasangkan kalung ini Chan, pasti akan jauh lebih bagus dan kamu mengenakan cincin yang aku pakai juga” isak ku antara senang dan sedih.

  Aku akhirnya membuka kota kedua, sungguh terkejut nya diriku bukan main lagi. Rupanya itu berisikan kunci rumah. Lagi dan lagi terselip surat tangan.

Hai anak manis ini Appa. Owh ya ini Appa dan Eomma berikan rumah ini untuk Nana. Semoga Nana suka pemberian dari Appa dan Eomma. Appa harap Nana menjaga rumah ini, karena apa. Rumah ini memiliki satu memori yang tak akan pernah terluang apalagi sampai terbeli dengan sepeser lembaran uang.
From:Appa and Eomma
To: Nana             

 
  Pesan singkat yang cukup menyakitkan. Mau tidak mau aku akhirnya memberanikan diriku membuka map biru itu, dan ternyata berisikan Surat Tak Waris. Jujur saja aku sangat terkejut karena surat itu. Namun bagaimana lagi? Surat itu sudah beratas nama kan diri ku. Aku bergegas keluar dari kamar .


“Bund, ayo keluar, dan ke rumah Haechan. Nana sudah tau dan paham dari semuanya. ”ucapku sembari membuka pintu.

“Iya sayang,, tunggu Bunda” sembari mengikuti ku dengan langkah kecil.
Setibanya aku membuka gerbang dan pintu masuk.

  KLEKK.. bunyi suara dari pintu berhasil terbuka. Suasana hampa nan dingin menjadi satu.

“Ini semua untuk Nana, dan satu pesan dari Eomma. Berjanjilah untuk jangan pernah sekalipun Nana memiliki pemikiran untuk menjual rumah ini. Karena rumah ini memiliki kenangan yang cukup banyak. ”ucap Bunda yang berhasil membangunkan dari lamunanku.

  Satu persatu benda berselimut kan kain putih ku buka bersama Bunda. Dan benda terakhir yang terbuka adalah sebuah figura foto berukuran besar yaitu,foto mendiang  keluarga LEE. Dengan sangat bagus nan elok.

“Kita pindah kesini bagaimana Bund. Rumah kita sewakan saja, bagaimana? agar rumah ini juga tidak terbengkalai, mau kan? ” ucapku pada Bunda.

“Bunda setuju, bagaimana kita bicarakan ini dengan Ayah juga, agar semuanya jelas, mau kan Nana? ” ucap Bunda sembari menepuk bahuku pelan. Aku hanya menganggukkan kepala ku .

DEAR HAECHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang