Happy Reading.....
•
•
•
•
•Setelah kejadian itu, kami tak pernah menyinggung masalah harapan Kakak di hari jadinya. Perlahan namun pasti kejadian dalam kejadian yang menimpa pada kami semua hanya bisa tertulis kan di atas lembaran kertas. Kakak tak senang banyak berbicara, dirinya lebih baik mendengar dari pada harus bercerita dengan semuanya. Jika kami justru lebih senang berbicara ini dan itu kepada Kakak, daripada ke banyaknya orang di luar.
Tak terasa sudah penghujung tahun saja, dan saat ini Kakak sudah berumur 19 tahun dan kami berumur 14 tahun. Tak ada yang spesial di perayaan ulang tahun kami, Kakak hanya membuat kue , sup, serta meluangkan waktu miliknya bersama kami seharian. Dirinya mengajak kami kebanyak tempat wahana bermain dan berakhir di pasar malam terdekat. Senyum manis selalu terukir di wajah cantik milik Kakak, dirinya tak berhenti tersenyum kearah kami dan tak sesekali membelai kami bergantian layaknya anak berusia 5 tahun. Dalam beberapa saat dirinya memberi sebuah kotak berwarna hitam kepada kami berdua. Dan dirinya mempersilahkan untuk kami membuka kotak itu, kami sangat terkejut dari isi kotak itu. Dalam kota itu Kakak memberi kami coat berwarna coklat , serta yang terakhir adalah kalung dan gelang kembar untuk kami.
"pakailah kapanpun dan di manapun coat itu. Kenapa aku memberi kalian coat?
Jawabannya adalah satu, yaitu aku ingin selalu membuat kalian hangat dan terhindar dari hujan, sama seperti fungsi coat . Dan itulah tujuan ku, bertahan sampai saat ini. Kuharap diusia kalian yang terus bertambah , kalian selalu sehat, saling menjaga, serta tumbuh menjadi seseorang yang berguna untuk sesama. Aku berpesan untuk kalian, dan tolong gunakan itu dimasa yang akan datang.
Kalian harus saling menjaga satu sama lain, karena aku tak tahu jalan takdir yang Tuhan tentukan untukku. Apalagi tentang penyakit yang ku derita saat ini ,dan itu seperti peringatan dari diri-Nya secara langsung kepadaku. Aku tak takut jika harus menghadapi kematian yang akan jatuh kapan saja , namun yang aku mengkhawatirkan adalah kalian nantinya.
Jika aku tiada, lantas siapa yang akan menjaga, merawat, dan mengajari kalian banyak hal tentang dunia ini nantinya?. " ucapnya dengan nada yang sangatlah lirih.Seketika tubuh kami membatu secara bersamaan ditambah dengan berhentinya derup detak jantung . Kami benar-benar tak bisa menjawab apapun lagi dan diam adalah jawaban yang tepat untuk kali ini.
Aku tak menyangka Jevano dengan ringkih nya menangis tersedu-sedu di pelukan Kakak, tepat di lokasi pasar malam yang seramai ini. Seakan tak peduli banyaknya orang yang berlalu lalang, Jevano masih setia dengan isakan kecil dan terus mendekap tubuh Kakak yang kecil daripada tubuhnya."berhentilah berbicara seperti itu, Nana. Apakah kau tak akan menempati janjimu pada kami, Papa dan Mama serta Tuhan?. Bukannya kau yang mengajari pada kami, kalau berdusta dan tak menempati janji termasuk perbuatan dosa kan?, lantas kenapa kau yang melanggarnya, Nana. " balas Jevano .
Kakak tak bisa menjawab apapun lagi, yang dia lakukan hanyalah mempererat pelukannya dan terdengarlah jelas di telingaku hembusan napasnya dengan gusar dan samar. Aku nampaknya paham akan maksudnya itu, yang kulakukan adalah menatap mata indah miliknya dengan lekat.
•
•
•
•
•Sejak kejadian malam minggu yang lalu, keadaan rumah menjadi tak seperti biasanya. Ntahlah mungkin ini perasaanku saja, ataukah ini nyata?. Kini Kakak menjalani pekerjaannya seperti biasanya, yang terkadang ke Belzec ataupun Aushwitz dalam beberapa pekan ke depan.
"Kakak sebenarnya apa dibalik ini semua. Aku ini adikmu, kenapa kau selalu bersembunyi dibalik bayanganmu sendiri. Ku mohonlah tunjukkan dirimu yang sesungguhnya" ucap Jevano perlahan

KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR HAECHAN
FanfictionBerteman dengan sosok Lee Haechan merupakan hal yang telah memberikan banyak warna dalam kehidupanku yang begitu monoton. kepergiannya, membuatku terpukul dan nyaris mengakhiri hidup karena hilangnya sebagian cerita dalam hidupku . Apakah aku akan...