HAPPY READING;)
•
•
•
•
•
Semua berawal di tahun 1944, yang menjadi titik balik terdalam yang sangatlah mendalam hingga pikiran itu tak memudar hingga akhir hayat ku.
Yaitu aku kehilangan dua Saudara ku yang sangatlah amat menyayangiku.Dia adalah Loiz Hinata , dirinya merupakan kakak perempuan tertua di keluarga Loiz. Aku biasanya memanggilnya dengan sebutan "Nana" , dirinya selalu saja sibuk akan pekerjaan yang dia sembunyikan kebenarannya. Tapi, menurutku itu tak masalah sama sekali. Bagiku yang terpenting, hubungan dalam persaudaraan tak pernah putus.
Aku akan menceritakan sesingkat mungkin tentang kakak tertua ku terlebih dahulu.
Dirinya lahir pada, 15 Februari 1924 di Tokyo, Prefektur Okinawa ,Jepang.
Kakak memiliki rambut sepanjang bahu saja, namun karismanya sangatlah menawan, bak putri Kekaisaran yang tertelan indahnya rembulan malam. Memiliki lensa hitam kecokelatan layaknya orang Asia miliki, serta bertubuh mungil namun kekar, dan memiliki tinggi badan yang ideal. Tak terlalu tinggi maupun terlalu pendek. Dirinya sangatlah pemberani dalam hal apapun. Pintar namun lebih tepat dikatakan seseorang yang sangat jenius.
Dan dirinya sangatlah penyayang terhadap sesama, namun dalam hidupnya. Dirinya mendedikasikan seluruh hidupnya untuk kami berdua, apapun dan bagaimanapun keadaannya. Dirinya berpenampilan sangar diluar, namun berbeda jauh ketika dirinya sudah melihat dan berinteraksi dengan kami berdua secara langsung.
Walaupun berkepribadian yang dingin , memiliki tatapan yang sangat tajam dan irit berbicara, namun dirinya yang asli ada pada kami.Baik sekarang aku beralih pada saudaraku yang tertua.
Dia adalah Loiz Hanaya Jevano, dirinya merupakan kakak tertua kedua setelah Nana. Atau lebih tepatnya anak kedua. Jevano adalah kembaran ku. Kami sangat susah dibedakan ketika sudah mengenakan pakaian yang sama. Dia sangatlah dekat denganku apalagi dengan kakak.
Dia anaknya mudah sekali cemburu, apalagi ketika kakak mendekati diriku terus . Kakak memang sangat suka membuat Jevano menjadi sedikit marah padanya.
Kakak pernah berbicara seperti ini;"dia sangat lucu ketika tersenyum dan yang terakhir ketika merajuk. Itu sebabnya aku sering membuatnya merasa kesal padaku, dan nanti berakhir menangis tersedu-sedu dan liquid bening dibawah hidungnya keluar. Kau jahat, kenapa hanya Jisung saja yang kau ajari, sedangkan aku?. Aku selalu mengingat ketika diriku mengajari kalian mulai berhitung. Padahal aku mengajari kalian bersamaan. Memang pada dasarnya Jevano itu mudah lupa. Benar apa kata Mama dan Papa, dirinya itu lucu ketika menangis. "
Aku selalu menertawakan dirinya ketika pipinya mulai memerah bak kepiting rebus. Baiklah, terlepas dari sifat kami yang bertolak belakang membuat kami sangat bisa melengkapi satu sama lain. Sekarang aku akan beralih menceritakan postur milik kembaran ku.
Dirinya bertubuh tinggi menjulang sama sepertiku. Memiliki warna rambut blonde dan lensa mata hitam yang sama seperti Mama dan Kakak. Karakteristik milik kedua orang tuaku menjadi satu di tubuh milik kami, sedangkan kakak unggul di Papa dan sisanya Mama.
Kami lahir pada, 23 Oktober 1919 , di rumah sakit kota Berlin, Jerman.Kenapa tempat lahir kami berbeda?
Jawabannya adalah, karena Papa adalah seorang pelaut dari Jerman yang berkelana di penjuru perairan Asia , dan Mama adalah seorang wanita sebatang kara diwaktu dulu dari Jepang . Dan berakhir berkenalan dengan Papa. Mereka sama-sama memiliki satu nasib yang sama, yaitu tidak memiliki keluarga lagi, akibat perang dunia kedua yang merebut anggota keluarga kecil mereka.
Papa miliki marga Loiz, sedangkan Mama memiliki marga Hinata. Mama pernah berkata pada kami bertiga;
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR HAECHAN
FanficBerteman dengan sosok Lee Haechan merupakan hal yang telah memberikan banyak warna dalam kehidupanku yang begitu monoton. kepergiannya, membuatku terpukul dan nyaris mengakhiri hidup karena hilangnya sebagian cerita dalam hidupku . Apakah aku akan...