MWEHEHEHEHEH
HAPPY READINGGGGGGG
....Gava, cowok itu sedang duduk di sofa dengan wajah babak belur. Entah apa yang sudah dia lakukan, yang pasti kini dia sedang dimarahi oleh ibunda ratu.
[Org mah diobatin dulu ya baru dimarahin. Kasian banget ayang aku mweheheh]
"Ngerti gak?! Mama tuh bosen tau gak liat muka babak belur kamu, gaada ganteng-gantengnya. Liat Xavier, Farel, temen-temen kamu pada ganteng, betah mama liatnya." Omelnya,
"Ya tuhan ma, aku ganteng ini, cuma dimata mama doang Ava gak keliatan ganteng." Protes Gava yang tak rela jika disebut jelek apa lagi dibandingkan dengan teman-temannya.
"Kecuali mata papa, jelek kamu." Ejek papanya,
"Gw juga, lo jelek, buluk, kuno, manusia purba." Tambah Ella menatap sengit sang abang,
"Bacot, ngaca lo juga jelek kek tai!" Balas Gava.
"Ahk udahlah pusing mama liat orang-orang jelek kaya kalian. Bye mama mau shoping dulu" lerai sang mama, Ella langsung berdiri mengikuti mamanya sambil menjulurkan lidahnya meledek Gava.
"Setan lo!" Maki Gava sambil melemparkan bantal pada Ella,
"MAMAA!!" Jerit Ella saat bantal itu tepat mengenai wajahnya,
"GAVAA!!" Teriak Mama nya langsung menatap tajam putra sulungnya.
"Hehe maaf ma" Gava nyengir sambil mengangkat kedua tangannya.
"Kenapa berantem?" Tanya Papa nya tanpa melihat Gava, Gava menghembuskan nafasnya menyenderkan punggungnya yang terasa nyeri.
"Tali sepatu" jawab Gava singkat, papa nya menoleh mengernyitkan keningnya tak mengerti,
"Tali sepatu Gava diinjek sampe lepas, Gava suruh dia benerin tapi malah nonjok jadi ya Gava bales aja. Kata papa boleh balas yang nyakitin diri kita kan?" Jelas Gava, papa nya menghembuskan nafasnya sabar setelah itu mengambil buku di sebelahnya,
"Cuma karna tali sepatu?" Tanya Papa nya sambil menggulung buku tersebut, sampai akhirnya...
Bukh .... bukh .... bukh ....
"Aw, aw, ampun pa, maaf maaf. Bukan, bukan tali sepatu. Dia ngomongin body adek." Jelasnya sambil menahan rasa sakitnya yang digebuki oleh papanya.
"Body?" Tanya papa nya mulai berhenti memukuli anaknya,
"Iya, dia ngomongin body Ella, Gava pringatin tapi mereka malah nyolot, jadi ya gitu deh." Jelasnya lagi. Papa nya diam dengan tatapan tajam, Gava diam. Dia sangat takut jika papa nya menatapnya seperti itu.
"Bawa orangnya kesini besok!" Perintahnya sambil pergi.
Gava segera menelpon seseorang. Xavier, siapa lagi yang akan dia perintah untuk mencari seseorang jika bukan Xavier dan Oliver. Mereka berdua sangat cerdik untuk mengetahui alamat seseorang sangatlah mudah.
"Cari orang-orang tadi!"
....
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT || END✔
Teen FictionSeorang lelaki menggunakan jas hujan menutupi dirinya bahkan wajahnya, dia menatap seorang perempuan dari kejauhan yang sedang menangis dibawah derasnya hujan. Sakit, hatinya ikut sakit menatap perempuan yang setiap hari dia ukir senyuman di bibir n...