6. Stranger

74 11 4
                                    

HAI HAI, APA KABAR?

HAPPY READINGGGGG
...

Sab,8 Jan

"Ribet banget sih!" Gerutu Naya sambil merapihkan belanjaanya. Dia kini sedang berada loby disalah satu pusat perbelanjaan. Awalnya dia hanya ingin membeli sepatu dan seragam sekolah baru saja, tapi pada dasarnya perempuan memang seperti itu.

"Pegel gila" Naya melepaskan sepatunya, melihat kakinya yang sedikit lecet.

Saat sedang menunggu Grabcar yang dia pesan,  dia melihat sekitar dan penglihatannya berhenti pada seorang laki-laki yang mengunakan oitfit serba hitam dan perempuan disebelahnya yang memeluk lengannya.

"Kak Gava?" Tanya Naya pada dirinya sendiri, dia menyipitkan matanya untuk memperjelas penglihatannya.

"Ken?" Ucap Naya, entah firasat atau bagaimana laki-laki itu menoleh pada Naya lalu tersenyum. Naya mengalihkan pandangannya ke arah lain.

....

Semua anggota gang Murderous kini berkumpul di markas, semua hadir menunggu Gava yang sudah 45 menit berlalu tak kunjung hadir juga.

"Telpon Er" suruh Oliver dengan nada sedikit tinggi membuat yang lain menunduk takut, Xavier langsung pergi untuk menelpon Gava.

"Apa?"

"Lo dimana Gav? Kita nungguin lo udah 2 jam. Lo gak lupa kan sama hari ini?" Tanya Xavier,

"Iya bawel banget lo, gw lagi berak sabar lah! Gw otw. Mandi."
Tut

Xavier menatap layar handphonenya sambil mencibikan bibirnya. Saat akan kembali bergabung ponselnya berdering menampikan nama ayahnya disana. Xavier menghela nafasnya sebelum mengangkat telpon tersebut,

"Hm?"

"...."

"Iya!" Xavier langsung memutuskan sambungannya dan kembali bergabung.

"Lagi apa dia?" Tanya Ken,

"Masih berak" jawab Xavier sambil mendudukan dirinya di salah satu kursi.

"Pantesan, gila berak lama banget ajig." Omel Ezra yang sudah mulai bosan menunggu.

Farel berdiri memperlihatkan pesan yang ada di handphonenya, semua melihat itu dan langsung berdiri bersiap untuk pergi. Tapi sebelumnya Ezra memberi intruksi agar tetap berhati-hati.

"Mau menang atau kalah itu gak penting, yang penting keselamatan. Jangan sampe ada yang terluka parah, gw gak terima kalo ada anggota gw terluka parah. Satu lagi, jangan maju sebelum gw suruh, atau gw keluarin ada Moderous!" Tegas Ezra, semua mengangguk patuh.

"Lo aman?" Tanya Oliver pada Xavier sambil menaiki motor besarnya, Xavier mengernyitkan keningnya tak mengerti,

"Bokap lo nelpon kan?" Tanyanya lagi, Xavier mengangguk lalu melajukan motornya mendahului Oliver.

Semua anggota Moderous pergi menuju tempat Gava kini di tahan. Yap, Gava dicegat saat menuju markas. Merepotkan.

"Mana anggota lo? Lama!" Gava menyunggingkan senyumnya menatap laki-laki yang sedari tadi meremehkan dirinya.

"Gak bakal dateng, mereka juga ogah punya ketua munafik kaya dia." Celetuk Rafka, Alvero terkekeh mendengar itu.

"Bener juga lo, mana mau punya ketua yang gak bisa apa-apa, bisanya cuma nyusahin anggota doang." Ujar Alvero membenarkan perkataan Rafka.

EVANESCENT || END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang