68. BAD DAYS

59 2 0
                                    

HAPPY READING
....

Ken melangkahkan kaki nya ke dalam rumah dengan terburu-buru, dia lega saat melihat Naya sudah ada di kamar. Tadi dia sangat telat menjemput karna ada sedikit kendala.

"Sorry tadi gw di jemput kak Gava." Ucap Naya, Ken mengangguk.

"Va, ada yang perlu gw obrolin." Ujar Ken, Gava mengangguk. Ken menutup pintu nya.

"Nanti aku balik lagi." Gava mencium kening Naya sekilas lalu keluar kamar.

Gava duduk di sebelah Ken. Ken hanya diam menunggu Gava berbicara begitu pun dengan Gava yang menunggu Ken untuk berbicara.

"Lo gaada niatan putusin Naya?" Tanya Ken membuka obrolan, Gava langsung menatap Ken. "Lo putusin Naya atau gw bunuh lo depan nyokap lo?"

"Gw putusin dia secepatnya, gw juga sadar diri." Jawab Gava sedikit pelan.

"Bagus kalo lo mikir." Ken langsung meninggalkan Gava sendirian.

....

Setelah kejadian itu Gava sedikit jarang untuk bertemu Naya. Naya juga sudah sembuh, hanya bagian kaki nya masih sedikit sakit. Dia juga sudah tinggal di apartemen nya kembali.

"Kiw kiw." Naya mengabaikan teriakan teriakan yang menggodanya.

"Bh nya pink nih." Naya membalikan badannya dan langsung menonjok perut lelaki itu dengan keras.

"Tai! Cabul lo anjing!" Maki Naya, dia bergegas masuk ke kelas nya.

"Ini lo sengaja bawa bh buat ganti Nay?" Tanya teman kelasnya sambil melihatkan bra yang tersangkut di tas nya, Naya melotot melihat itu.

"Anj!" Pekiknya dalam hati, dia buru-buru memasukan nya kedalam tas. Jadi tadi benar? Ah sialan!! Bagaimana Naya keluar kelas nanti, dia sangat malu!!

Saat istirahat Naya hanya diam di kelas. Dia lapar namun dia malu. Dia memutuskan untuk memberi pesan pada Tasya untuk membelikannya makanan.

"Lo kenapa gak ke kantin aja?" Tanya Tasya menaruh kresek makanan di meja.

"Males." Jawab Naya. Bukan malas tapi malu!

"Dih tumben lo, tadi ada yang nanyain di kantin padahal."

"Siapa?" Tanya Naya membuka roti,

"Bu Maya." Jawab Tasya membuat Naya mendelik. "Bener tau, "ketua geng nya mana? Lumpuh ya?" Langsung aja gw jambak rambutnya. Enak aja dibilang lumpuh, padahal kan stroke." Jelas Tasya yang langsung mendapatkan geplakan di lengannya.

"Oh udah ada? Yaudah nih terlanjur." Dapa tiba-tiba menyimpan kotak makan di atas meja Naya, Naya mengangkat sebelah alisnya. "Buat lo, gw gamau sebangku sama mayat" jawab nya dan langsung pergi.

"Aciee, jadian nih. Argh bangsat kok jadi gw yang salting ya anjing." Tasya ribut sendiri, Naya memutar bola matanya malas.

"Makan dong Nay, kasian loh udah effort ayang Dapa nya bawain lo bekel." Suruh Tasya,

"Diem deh Sya!"

"Aaa salting kan lo hayoo hayoo." Tasya menoel-noel pipi Naya,

EVANESCENT || END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang