18. You are mine!

54 5 6
                                    

HAPPY READING
...

30, Nov 2022

"KAANAYAAAAA!!!" Naya menutup tengilanga nya mendengar teriak guru Agama di dalam kelas,

"Terlambat terus, terlambat terus!! Kapan tepatnya? Kamu tuh ngapain aja sih di rumah? Bertapa? Ibadah sampe siang? Ngajar burung-burung ngaji hijaiyah?? Kerjaan nya terlambat terus, pusing saya! Baju gak di kedalemin, rambut diwarna, aduh bener-bener ya anak zaman sekarang tuh bikin pusing. Sana masuk kelas! Saya udah selesai baru datang kamu!" Omelnya, Naya hanya tersenyum tipis lalu masuk ke dalam kelas, sementara temannya sudah tertawa sejak tadi.

"Dari mana sih lo? Telat banget pelajaran udah selesai baru dateng," tanya Tasya,

"Kak Gava tadi ke bengkel dulu motornya jadi gw ikut telat" jelas Naya sambil merapihkan rambutnya intuk di cepol, teman-temannya memicingkan matanya mengintrogasi. Naya berdehem menetralkan rasa canggungnya,

"Cuma bareng, kebetulan."

"Kebetulan? Rumah lo aja berlawanan arah sama kak Gava gimana kebetulan?" Tanya Fida,

"Ya gitu, kebetulan Kak Gava jemput Naya soalnya ayang bebebnya" jawab Manda sedikit mengejek, Naya memukul kepalanya dengan buku.

"Gak! Udah sana balik ke kursi jan ngumpul disini" usir Naya, Alya mencibikan bibirnya, tak lupa tangannya mencubit pipi Naya sambil pergi.

"Lo kemana 3 hari gak masuk Nay?" tanya Tasya, "you okay?" Tanya nya lagi,

"Never great. Kenapa? Kangen ya lo?" Tanya Naya bercanda, Tasya memutar bola matanya mencubit lengan Naya.

"Sakit sayang" ujar Naya sambil mengelus lengannya, Tasya melotot mendengar itu namun sedetik kemudian di menahan tawanya,

"Sakit ya sayang? Maaf ya abisnya kamu cantik banget jadi pen cabik-cabik daging kamu." Tasya memeluk lengan Naya,

"Jijik sya ah udahan" Naya berusaha melepaskan Tasya dari lengannya,

"Anjing lo!"

****

"Kita ini apa?" Tanya Naya tiba-tiba, Gava mengkat sebelah alisnya tak mengerti dengan pertanyaan Naya,

"Kita ini apa? Gak jelas hubungannya, aku punya kamu, kamu punya aku terus apa? Kita ini apa?" Tanya Naya menatap dalam manik Gava, Gava tersenyum sembari merapihkan anak-anak rambut Naya,

"You want us to date babe?" Tanya Gava sambil mengusap pipi Naya yang mulai memanas,

"girls don't like questions"

"come on be my girlfriend, ini mutlak lo gak bisa nolak" ujar Gava, Naya menahan senyumnya menatap Gava kembali,

"Gimana ya?" Naya sedikit memiringkan kepalanya seolah sedang berfikir,

"Gak bisa nolak! Lo cewe gw mulai sekarang! Ayo gw kenalin mama." Ajak Gava langsung berjalan, Naya memegang pipinya yang memanas karna malu dan bahagia sekaligus,

"Gila berasa di dunia wattpad gw!" Umpatnya dan berlari mengejar Gava.

"like?" Tanya Gava sambil tersenyum, Naya mengangguk.

"Lucu banget" Gava mencubit pipi Naya lalu mengcupnya lembut.

***

"Zraaa Ezraanjing!" Teriak Farel, Ezra melemparnya dengan bantal kursi,

"Apa sih nyet! Buta mata lo? Gw disini anjing gak usah teriak-teriak!" Omel Ezra pasa Farel, Farel hanya nyengir tak berdosa,

"Bikin trend ini yu Zra" ajak Farel,

"Trend apaan?" Tanya Ezra masih kesal,

"Yang ini nih, yang bilang aaa gitu, gw yang bilang a nya Zra"

"Tolol, ngajak bikin mau yang gamoangnya doang lo!" Ezra menampol kepala Farel menggunakan buku milik Ken yang langsung ditatap tajam oleh pemiliknya,

"Sorry sorry Ken" Ezra kembali menaruh buku paket tersebut.

"Ayo Zra" ajak Farel lagi,

"Sabar anjir, sini hp lo." Oliver menggeleng-gelengkan kepalanya menatap 2 makhluk aneh di depannya yang tak pernah akur.

"Gimana kabar ade lo Rei?" Tanya Ken, Reino menghembuskan nafasnya berat,

"Belum ada perubahan, gw masih nyari pendonor buat dia" jawab Reino, Ken mengangguk faham.

"Semua pasti ada jalannya, lo gak usah terlalu khawatir." Ujar Ken, Reino hanya mengangguk pasrah.

"And I can still see it all"

"Aaaa"

"All of you, all of me"

"Aaaa" 

"I once believed love would be"

"Aaaa"

"But it's golden"

"Golden!"

Ezra dan Farel menonton hasilnya, mereka tertawa melihat kekonyolan yang baru saja mereka ciptakan.

"Anj lo imut banget Rel!" Heboh Ezra dan langsung mencium pipi Farel, Farel diam melotot dengan kejadian barusan yang tak terduga,

"Kenapa lo? Kek abis dicium setan aja" celetuk Xavier yang baru kembali dari kamar mandi,

"ANJING LO! TERKUTUT LO! TERKUTUK LO!" Farel memukuli Ezra, sedangkan Ezra berusaha mencari perlindungan.

"Berani lo deketin gw, gw abisin nyawa lo!" Ancam Oliver saat melihat mata Ezra yang meminta tolong.

"Najis banget sih lo idup!!" Farel menggosok pipi nya bekas ciuman Ezra menggunakan jaket Murderous kesayangannya,

"Ish jadi haram tu jaket lo" Ujar Reino sambil bergindik jijik.

"Anjir lo, nistain gw mulu!" Ezra pergi sambil cemberut,

"Mau kemana lo?" Tanya Xavier,

"Pulang!" Jawabnya galak,

"Heleh laperan lo!" Ledek Xavier,

"Waferan ajg!" Ujar Reino berniat membenarkan,

"Waferan waferan! Pageran!" Sentak Farel,

"Pageran, lo kata rumah di pager" komen Ken,

"Terus apaan?" Tanya Xavier dan Farel berbarengan,

"Caperan!"

****

TBC

EVANESCENT || END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang