HAPPY READING
...."Bang--" panggilan Alfian yang terpotong bentakan Gava,
"Gw udah bilang jangan bertingkah!" Bentak Gava dengan tegas, menatap anggotanya tajam, menatapnya satu persatu.
"Sorry abis obatin luka Pira." Ujar Xavier yang baru datang.
"Lo Alfian!" Gava menatap Alfian tajam dan menusuk, "Yang lo lakuin udah ngelewatin batas. Gw gak peduli atas dasar suka atau apapun tapi gak seharusnya lo berbuat kaya gitu! Bahkan gw gak ngeliat jiwa bertanggung jawab di diri lo, lo masih bajingan. Lo masuk Murderous cuma buat kotor nama, lo cuma haus ketenaran! Gw gak butuh orang kaya lo!" Tegas Gava, Alfian menunduk takut. Semua bingung apa yang Gava bicarakan, hanya Ken yang faham apa yang mrmbuat Gava sangat murka sekarang.
"Murderous bukan group buat seorang bajingan," Gava mendekat pada Alfian dan menonjok perutnya dengan keras, BUGH!! "Murderous bukan group buat seorang yang kasar." Gava menatap Farel tajam dengan melakukan hal sama seperti Alfian.
Farel terbatuk mendapatkan pukulan cukup keras dari Gava, "Uhuk uhuk."
"Denger, mulai saat ini Murderous resmi balik operasi seperti dulu lagi. Gaada ampun buat orang yang melanggar aturan. Melanggar berarti keluar. Udah cukup lama gw biarin kalian beristirahat dari semua operasi. Dan mulai saat ini gw menetapkan aturan sama kaya Sagara. Jaga Naya dari orang-orang, tapi jaga dari jauh jangan sampe Naya gak nyaman sama kita."
"Ada perubahan kelompok, Alfian gw ganti sama Gavin. Jadi Alfian ikut Oliver, dan Gavin ikut Farel. Gw minta lo, Oliver jangan lengah sama anggota yang gw percayain ke lo." Tegas Gava. Anggotanya mengangguk menatap lurus ke depan tak lagi menunduk.
"Untuk jalan utara, kita ambil alih lagi. Gw dapet kabar kalo geng Doughty ambil jalan itu buat pemasukan. Banyak yang ngeluh soal itu, makanya kita harus ambil alih dan balik ke semula tanpa memungut sepeserpun."
"Buat blok C, gw serahin ke Ezra segala strategi buat jaga nya. Setelah ini bubar, besok cewe-cewe minta pindah vila jadi cari sekarang." Yang lain mengangguk faham. Tanpa mengulangi perkataan dan perintahnya, Gava pergi begitu saja meninggalkan anggotanya.
Xavier membuang nafasnya lega. Entahlah Xavier hanya merasa takut Gava membunuh anggotanya dengan brutal jika ada sesuatu yang membuatnya marah. Gava memang seru namun jangan kira jika sudah terkena amuknya akan baik-baik saja.
"Lo ngapain Ian sampe Gava murka gitu?" Tanya Ezra, Alfian gugup ditanya seperti itu.
"Lo mau kemana?" Tanya Ezra pada Farel,
"Tasya, gw mau minta maaf." Jawabnya pelan,
"Besok, cewe butuh waktu buat cerna semua." Suruh Oliver sambil pergi dengan Xavier dan Ken.
"Vin, tidur." Suruh Ken sedikit berteriak, Gavin mengangguk lalu segera berlari dengan tangan lurus ke belakang seperti naruto.
"Wibu lo." Kekeh Xavier sambil merangkul pundak Gavin, Gavin hanya tertawa.
"Gw gatau apa lo berdua perbuat, gw harap gak kalian ulang. Ini buat kedua kalinya Gava murka kaya gini, kedepannya jangan bikin masalah." Tegas Ezra, lalu mengajak sisa anggotanya untuk pergi ke dalam kamar karna hari sudah menunjukan jam 2 malam.
....
Jam menunjukan pukul 5 pagi. Kaanya adeeva, dia terbangun. Melihat Meyfi yang masih terlelap, mungkin karna tidurnya terlalu malam juga. Dia memilih berjalan-jalan sendirian di pinggir pantai. Dia sempat menelpon Gava, memberitahunya bahwa dia di pantai saatini.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT || END✔
Teen FictionSeorang lelaki menggunakan jas hujan menutupi dirinya bahkan wajahnya, dia menatap seorang perempuan dari kejauhan yang sedang menangis dibawah derasnya hujan. Sakit, hatinya ikut sakit menatap perempuan yang setiap hari dia ukir senyuman di bibir n...