54. Dinner

31 2 1
                                    

HAPPY READING
...

"Udah siap?" Tanya Gava baru saja memasuki kamar, Naya mengangguk sambil membenarkan ikatan rambutnya.

"Mandi sana, udah mau jam 7 juga." Suruh Naya, bukannya pergi ke kamar mandi Gava malah menghampirinya dan memeluknya dari belakang.

"Sana mandi aku mau make up dulu." Suruhnya sambil berjalan menuju cermin, tentu masih dengan Gava yang membuntutinya sambil memeluknya.

"Jangan make up, ini aja udah cantik nanti tambah cantik. Kamu nanti makin banyak yang suka terus aku makin banyak saingannya." Rengeknya,

"Gak bakal lah, kan aku punya kamu." Naya menoleh kebelakang mengecup bibir Gava sekilas lalu tersenyum.

"Ah tetep aja!" Rajuknya, bibirnya mengerucut membuat Naya gemas sendiri.

"Gak bakal sayangku, cintaku, gantengku, udah sana mandi." Suruh Naya.

"Mandiin!"

"GAVARIEL DEANDRA!" Sentak Naya sambil melotot pada pantulan Gava di cermin.

"Ish galak banget." Gava menggelitiki perut Naya,

"Mandi atau aku pergi sendiri!" Ancam Naya,

"Galak banget sih sayangku." Gava mengunyel-unyel pipi Naya lalu mencium bibirnya bertubi-tubi. "Sayang banget sama kamu." Gava menciumnya lama lalu segera lari ke kamar mandi sebelum terikan Naya merusak gendang telinganya.

Naya menghembuskan nafasnya sabar. Dia duduk dan mulai merias wajahnya seadanya. 30 menit berlalu. Naya sudah siap dengan riasannya, Gava pun sudah siap dengan stelan nya.

"Sebelumnya kamu pernah ketemu mama tiri kamu ay?" Tanya Naya sambil merapihkan make up nya.

"Udah pernah." Jawab Gava sambil duduk di kursi tempat Naya tadi,

"Cantik gak?" Naya mengambil sisir lalu merapihkan rambut Gava.

"Cantikan kamu sayangku. Tapi lumayan sih orang baru 35 tahun, masih muda." Jelas Gava, Naya mengangguk.

Naya mencium rambut Gava, "Kamu pake sabun yang botolnya ungu!" Gava hanya nyengir mendengar itu.

"Yaampun!" Naya teryatawa terbahak-bahak memegang perutnya yang sakit karna tertawa.

"Emang sabun apa ay?" Tanya Gava bingung.

"Itu buat mimew ay!" Tawa Naya semakin pecah kala melihat wajah terkejut  Gava. Gava ikut tertawa sampai terpingkal-pingkal mendengar itu.

"Maaf ya Aletta sabunnya aku pake." Ucap Gava membuat perut Naya tak kuat menahan rasa sakit karna terus tertawa.

"Udah udah aku cape banget." Naya menghembuskan nafasnya lelah karna terus tertawa.

"Aku gatau beneran, nanti aku ganti ya." Ucap Gava, Naya menggelengkan kepalanya.

"Gak usah itu aja masih banyak. Sini duduk lagi," suruh Naya menepuk kursi,

"Kaya bocil masih di sisirin." Ujar Naya membuat Gava nyengir malu.

"Aku mau pipis dulu ay." Gava langsung pergi ke kamar mandi.

Sementara Naya menatap penampilannya dari atas sampai bawah. Dia tidak yakin dengan penampilannya hari ini.

"Lega banget." Gava menutup pintunya lalu menghampiri Naya.

"Aku sopan gak ay pakean nya?" Tanya Naya menatap dirinya di kaca.

"Bagus kok, cantik banget sayang." Puji Gava sambil merangkul pundak Naya dari samping.

EVANESCENT || END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang