44. break

34 3 5
                                    

HAPPY READING
....


"Lets break."

"Oke."

Naya mengangguk sambil menghapus air matanya. "Iya, kita baiknya break dulu. Kita butuh waktu buat sendiri dulu." Naya berjalan menuju kamarnya.

Gava menarik tangan Naya menghadap dirinya. "Aku pulang." Gava memeluk Naya sebentar lalu mengecup puncak kepalanya.

Naya akui dirinya bodoh. Dirinya yang mengajak break, tapi dirinya juga yang menangis seharian. Entahlah pikirannya sedang kacau kali ini. Dia tidak tahu harus bertahan atau berakhir, sungguh tidak tahu.

[Play lagu jiwa yang bersedih>>>]

Pagi hari Naya ragu akan pergi sekolah atau tidak. Matanya sangat sembab, pasti teman-temannya akan bertanya mengapa dia menangis. Tak mungkin dia mengatakan bahwa dia break dengan Gava, yang ada Gava mendapat berbagai kutukan dari mulu temannya.

Sampai di sekolahan Naya langsung saja menuju kelasnya. Sempat berpapasan dengan Gava, hanya berlalu tanpa sapaan. Sejujurnya dia merasa bersalah, namun balik lagi seperti kemarin mungkin break jalan terbaik untuk berfikir.

"Nayaaa," teriak Syapira, "ih kok pake kacamata item? Naya kena serangan buta ya?" Tanya Syapira hendak membuka kacamata Naya namun di tahan oleh Naya.

"Lagi males liat dunia yang jelas." Jawab Naya langsung duduk di sebelah Tasya.

"Tumben?" Tasya menatap Naya, Naya hanya nyengir.

"Oh iya nanti balik gw mau doubel date sama Manda, lo ikut gak? Ajak si teler." Ajak Tasya,

"Lo berdua doang?" Tanya Naya,

"Tadinya, tapi mereka mau ikut juga. Alya sama Alfian, Syapira sama Xavier, gw sama Farel terus Manda sama Ezra. Ayo dong lo ikut bujuk Gava, jangan berduaan mulu di apartemen. Kali-kali ngedate bareng. Ya?" Ajak Tasya masih kukuh,

"Nggak ah males, mending berdua di apart bikin anak enak ah ah ah." Jawab Naya asal,

"Sialan si anjing!" Manda melempar penghapus ke arah Naya.

"Bikin anak mulu, udah dapet berapa anaknya?" Tanya Fida bercanda,

"Belum jadi anak, tapi kecebongnya udah banyak di dalem."

"Anjing, tar gw sama Alfian nyusul." Timpal Alya sambil tertawa.

"Gila lo berdua pacarannya ngen- ANJING LOCAT!!"

"Hallo bayi." Sapa Xavier sambil mengejutkan Syapira,

"Ih Er mah! Pira kaget tau gak!" Teman-temannya memutar bola matanya malas mendengar suara Syapira yang mendadak lembut dan manja.

"Mau muntah gw Pir, HUEK!" Alya berpura-pura muntah melihat kelakuan Syapira,

"Eh sayang kenapa? Kamu hamil? Aku keluarinnya gak di dalem loh, ini anak siapa?" Tanya Alfian rusuh sendiri.

"Ih goblok!"

....

Bell sekolah sudah berbunyi. Naya sedang piket di kelas, hal ini memang biass dilakukan sebelum pulang sesuai jadwal piket. Dia tak sendiri, bersama Fanny dan 3 murid lainnya.

"Fan, lo gapapa? Keliatan pucet." Tanya Naya, Fanny menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Jangan sendirian ya? Sekarang kita temen, gabung aja kalo lo mau jangan sendirian terus gak baik." Tawar Naya.

"Iya Nay, makasih ya."

"Gapapa, balik sama siapa? Mau gw pesenin grab?" Tanya Naya,

"Dijemput kok." Jawab Fanny sambil tersenyum.

EVANESCENT || END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang