HAPPY READING
...Vote dulu yuk bisa yuk
Gava terus saja melirik jam di dinding yang terletak tak jauh dari kasurnya. Dia sedang memeluk Naya, mengusap-usap punggungnya. Gadis itu sedang menangis tak henti-henti sejak tadi.
"Sayang, udah ya jangan nangis lagi. Aku gak kemana-mana kok."
"Ta-pi ka-mu mau per-gi" ucap Naya sambil sesegukan.
"Aku janji 2 jam lagi aku balik. Please ya, jangan gini. Aku harus kesana sekarang, nanti aku temuin kamu lagi. Aku janji gak lebih dari 2 jam. Ya sayang?"
"Nanti kamu kenapa-napa, aku gamau!" Naya semakin memeluk Gava, Gava mengecup puncak kepalanya berkali-kali.
"Kalo gak aku selesaiin mereka bakal terus-terusan gangguin kamu sayang." Jelas Gava.
"Aku punya salah sampe mereka ganggu aku?" Tanya Naya mendongkakan wajahnya, Gava menggelengkan kepalanya.
"Nggak cinta, kamu gak salah. Aku yang salah karna udah bawa kamu ke hidup aku. Mereka ngira kamu Bianca."
"Bianca itu siapa sih? Sampe aku harus ikut-ikut di incar gini?" Tanya Naya kesal, mata nya masih mengeluarkan air mata.
Gava mengusap air mata Naya, "Bianca orang penting di Murderous, dan dia mirip kamu. Nanti aku jelasin semuanya tapi aku perlu pergi dulu sekarang buat selesaiin semuanya biar kita tenang." Jelas Gava.
"Kamu mau sama aku terus kan?" Tanya Gava, Naya mengangguk.
"Ijinin aku pergi kesana, aku janji setelah ini bakal sama kamu terus."
"Janji?" Naya mengangkat kelingkingnya, Gava mengangguk sembari mengaitkan jari kelingkingnya dengan milik Naya.
"Tunggu ya, aku bakal balik demi kamu. I love u sayangku, jangan nangis lagi." Gava mengecup kening Naya cukup lama, Naya mengangguk.
"Aku boleh anterin kamu sampe pintu?" Tanya Naya ikut terduduk.
"Gak usah, kamu tidur aja aku gak lama kok. Good night darl." Gava menidurkan Naya, menyelimutinya lalu mencium bibir nya sekilas.
Gava segera membawa motornya pergi menuju markas. Dia melihat semua orang sudah siap tanpa membawa alat apapun. Pertama dia menghampiri Ezra terlebih dahulu membisikan sesuatu, Ezra mengangguk lalu pergi dari sana.
"Btw baju lo basah kenapa bang?" Tanya Kevin penasaran, Gava melihat baju nya. Benar, dia lupa mengganti baju nya.
"Cewe gw nangis, gw tanya semua orang disini siapa yang bocorin ke Naya kalo gw mau nyerang?" Tanya Gava menatap tajam semua orang, sontak mereka menundukan wajahnya tak berani menatap Gava.
"GW TANYA SEKALI LAGI, SIAPA YANG NGASIH TAU CEWE GW KALO HARI INI MAU NYERANG?!" Bentak Gava menatap satu persatu anggotanya. Dia menyeringai melihat satu orang yang bergerak tak nyaman.
"Sini anjing!" Gava menarik kerah lelaki itu. "Lo yang bilang?" Tanya Gava mengangkat dagu nya untuk menatap dirinya.
"LO-"
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT || END✔
Teen FictionSeorang lelaki menggunakan jas hujan menutupi dirinya bahkan wajahnya, dia menatap seorang perempuan dari kejauhan yang sedang menangis dibawah derasnya hujan. Sakit, hatinya ikut sakit menatap perempuan yang setiap hari dia ukir senyuman di bibir n...