Happy reading
...Naya sedang menyipkan kamera untuk membuat sebuah video bersama Gava. Walaupun dengan sedikit paksaan hihi namun Gava tetap mengikuti permintaan Naya.
"Ngomong apa nanti?" Tanya Gava merangkul Naya,
"Terserah kamu, pesan-pesan buat anak kamu di kemudian hari kalo liat video ini." Jawab Naya.
"Oh okay." Gava mengangguk faham.
"Oke siap ya aku nyalain sekarang." Naya tersenyum ke arah kamera yang sudah menyala.
"Hai anak," Naya langsung menoleh mendengar sapaan Gava,
"HAI KIDS!" Naya memukul dada Gava, Gava tertawa mendengar itu.
"Ulang ulang."
"Hai kids, This is your mama, and I'm your papa." Sapa Gava sambil tersenyum.
"Sekarang papa umur 18 tahun, dan mama kamu 17 tahu. Mungkin nanti kamu bingung "ih kok papa aku pake kalung salib." Tenang aja ya, nanti nggak kok pas kamu lahir, papa janji." Ujar Gava membuat Naya berkaca-kaca.
"Jangan bandel-bandel ya, kasian nanti mama nya pusing. Mama kalo pusing suka nangis, jadi jangan sampe mama nangis ya! Kalo sampe nangis siap-siap papa hukum! Oh iya, kalo kamu laki-laki udah pasti namanya Mateo Kanneth Abidzar deandra. Kita udah rencanain sejak SMA. Yang aktif ya, jangan jadi pemalas kaya papa nanti domelin mama terus." Lanjutnya, dia menoleh pada Naya yang sebentar lagi menangis.
"Jangan nangis sayang." Gava memeluk Naya mengusap punggungnya sayang.
"Buat anak mama nanti, sebenernya mama mau dipanggil ibu tapi kak Gava atau papa kamu maunya manggil mama jadi yaudah mama aja."
"Jadi anak sholeh dan sholehah, jadi anak pinter, anak rajin, anak yang nurut sama mama papa. Jangan ngerokok sebelum 20 tahun, jangan kaya papa ya. Nanti jadi jelek! Dan juga jangan nakal-nakal ya." Pesan Naya sambil tersenyum. Gava mencium kening Naya.
"Kamu kalo anaknya bikin salah mau ngapain?" Tanya Naya menatap Gava,
"Tergantung, kalo cowo harus di hukum minimal push up 100 kali. Tapi kalo cewe gapapa dikasih tau pelan-pelan aja jangan di kasarin." Jawab Gava,
"Kok pilih kasih? Kamu juga jangan terlalu keras walaupun anak kamu cowo. Kalo sampe terlalu keras, kamu sendiri yang bakal aku hukum!" Gava tertawa melihat wajah marah Naya yang tidak setuju dengan pendapatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT || END✔
Teen FictionSeorang lelaki menggunakan jas hujan menutupi dirinya bahkan wajahnya, dia menatap seorang perempuan dari kejauhan yang sedang menangis dibawah derasnya hujan. Sakit, hatinya ikut sakit menatap perempuan yang setiap hari dia ukir senyuman di bibir n...