66. BAD DAYS

16 1 0
                                    

HAPPY READING
....

Gava menjatuhkan paper bag nya saat memeriksa apartemen masih gelap. Dia mencari Naya, menghubungi nya namun tidak aktif. Tidak mungkin masih menunggunya di rumah sakit kan? Gava berlari menuju parkiran dan segera ke rumah sakit.

"Maaf kak, tapi pasien atas nama Kaanaya adeeva sudah keluar tadi sore." 

"Makasih kak." Gava segera keluar. Dia menghembuskan nafas nya frustasi.

"Bego lo Va, harusnya jangan tinggalin dia sendiri." Maki nya sendiri. Baru tadi pagi dirinya berbaikan dengan Naya, dan sekarang sudah melakukan kesalahan lagi. Tak lama dia mendapat telfon dari Ken,

"Hallo Va, Naya di rumah gw."

"Ya tuhan Yesus, lo kenapa gak bilang kalo lo yang jemput dia? Gw khawatir."

"Sorry baru buka hp, Naya sakit nya tambah parah."

"Gw kesana."

Gava mengendarai mobil nya menuju rumah Ken. Sesampai nya disana dia terburu-buru masuk dan melihat ke adaan Naya yang sedang makan dengan Bunda nya Ken di sebelahnya.

"Hai," sapa Naya sambil tersenyum, Gava menghembuskan nafasnys lega.

"Maaf kelamaan. Kenapa pulang kalo masih sakit?" Tanya Gava duduk di sebelahnya, mengusap rambut Naya dengan lembut.

"Kata bunda rawat disini aja, biar dokter nya yang kesini." Jelas Naya, Gava beralih menatap bunda nya Ken.

"Tante khawatir kalo Nay disana, dia kalo bosen suka nekat pulang sendiri. Jadi mending disini aja, tante juga gak kemana-mana kok tiap hari di rumah biar sekalian jagain Naya. Kamu kesini aja tiap hari, nginep juga boleh, kasur Ken luas kok." Ujar nya,

"Makasih tan, tadi sempet panik kirain nekat pulang ke Bandung soalnya baju-baju sama hp nya gaada." Gava tersenyum kikuk mengingat betapa paniknya dirinya tadi.

"Nda, itu ada om Erwin." Ujar Ken sedikit melihatkan wajahnya di pintu.

"Ni gantiin dulu, tante ada tamu." Tiara memberikan mangkuk bubur nya pada Gava,

"Papa baru Ken tan?" Tanya Gava bercanda,

"Kamu ini! Bukan, ini mah temen bisnis." Elak Tiara sambil tertawa.

"Temen apa temen." Goda Gava membuat Tiara kembali tertawa.

"Dasar ya, suka banget godain orang tua. Udah tuh suapin dulu pacar nya." Suruhnya lalu keluar kamar.

"Cantik banget ya." Puji Naya,

"Cantikan juga kamu." Puji Gava sambil mengelap bibir Naya, Naya tersenyum malu mendengar itu.

"Cepet sembuh, aku mau pamerin kamu ke keluarga aku nanti."

"Kan mereka udah tau?"

"Aku mau ajak kamu ke nikahan nya tante Riska. Aku tadi sekalian beliin kamu dress putih nya, biar samaan." Jelas Gava,

"Aku udah punya dress putih, ngapain beli lagi? Sayang duit nya tau, mending di tabung aja. Katanya mau beli mobil tapi boros." Naya menyentuh pipi Gava dengan sayang,

EVANESCENT || END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang