5. gara-gara rok nyangkut

98 12 3
                                    

SEBELUMNYA, KALO ADA TYPI ATAU TUPO TOLONG DIKASIH TAU YA BESTI.

HAPPY READINGGGGG
...

Disuatu pagi di komplek elit daerah Jakarta bagian bawah bumi. Terdengar suara teriak demi teriakan yang saling menghujat satu sama lain. Siapa lagi kalo bukan Syapira, Xavier, dan Ezra. Mereka tampak seperti kucing dan ayam. Bodo amat.

"Apa lo!" Solot Ezra,

"Dih dih apaan sih huu anaknya pak Ernes gak jelas!" Syapira tidak ingin kalah,

"Heh bawa bawa bapak gw lo Silla!"

"Apaan lo bawa bawa mak gw! Sialan lo Ernes!"

"Woi udah woi" lerai Xavier merasa jengah dengan dua kurcaci disebrang rumahnya.

"BACOT LO RUSDI!" sentak Ezra dan Syapira,

"Eh apaan lo bawa bokap gw! Maju lo sini kalo takut!" Teriak Xavier sambil mengeluarkan sapu harry potter alias sapu lidi.

"Apa lo! Lo kira gw berani ha?! Kagak!" Teriak Sya sambil berjalan mundur namun wajahnya menampakan ekspresi garang,

"Halah bacot Sila!" Teriak Xavier masih tak ingin kalah. Enak saja bapaknya ikutan dibuly, dia tidak boleh hanya diam,

"Rusdi lo gak usah ikut-ikutan!" Teriak Ezra sambil menaiki motornya bersiap untuk melaju tak terbatas menuju rumah ayang Manda srot.

"Heh! Apaan ini kalian pagi-pagi, Pira masuk!" Lerai papa nya Syapira, Syapira langsung masuk dan tak lupa mengacungkan jari tengahnya untuk Ezra dan Xavier.

"Hati-hati Sarif" teriak Ezra dan Xavier saat mobil papa nya Syapira atau pak Sarif melaju. Syapira melotot mendengar itu, dia langsung membuka kacanya dan berteriak,

"PAKYU LOOO!!" Xavier dan Ezra tertawa keras mendengar itu.

***

Pletak

"Aww!"

"Pagi cantik, udah sarapan?" Tanya Gava tanpa merasa bersalah setelah dia dengan sengaja menyentil kening Naya,

"Bangsat lo!" Maki Naya, tak lupa kakinya yang menginjak kaki Gava dengan kekuatan penuh.

"Gak kerasa. Udah makan belom? Ayo sama gw" Gava langsung saja menggeret tangan Naya menuju kantin sekolah, dan memesan 2 porsi bubur untuk mereka.

"Duduk, gak bakal gw gigit tenang aja" titahnya. Naya menurut, ya walaupun wajahnya nampak masam.

"Kenapa sih gangguin gw mulu?!" Tanya Naya sedikit ngegas. Apa? Naya sedikit ngegas?

"Soalnya lo cewe gw, punya gw jadi gw gangguin lo" jawab Gava enteng. Apa? Punya dia? Enak saja, Naya masih waras untuk menjadi pacar Gava adalah suatu hal gila yang hanya dilakukan oleh orang yang berani dibenci satu sekolah.

"Cowo sinting!"

"Makan." Titah Gava saat makanannya sudah datang. Naya melahapnya dengan tenang seolah taada siapapun disana, termasuk Gava.

"Suapin dong Nay" pinta Gava, Naya melotot mendengar itu. Suapin? Yang bener aja!.

"Gila!"

EVANESCENT || END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang