HAPPY READING
...Gava tengah sibuk di rumahnya, merapihkan diri dan membawa barang-barang yang akan dia kenakan nanti malam.
"VAA AYOO." Teriak Renata sudah siap dengan stelan nya.
"Iya ma." Balas Gava lalu turun dari kamarnya.
Yaps, benar ini hari kelulusan nya. Gava berangkat membawa mobil kali ini. Meyfi tidak ikut, dia masih di perjalanan pulang dari Manado ke Jakarta.
"Nay dateng gak?" Tanya Renata sembari merapihkan lipstiknya di dalam mobil.
"Ini cuma kelas 12 aja, paling nanti pas acara malem baru pada ikut kelas 12 sama kelas 10. Nanti Ava berangkat sama Nay." Jawab Gava mulai melajukan mobilnya.
Sesampainya disana Renata langsung bergabung dengan orang tua murid lainnya. Mengobrolkan ini dan itu.
Beralih dengan Xavier yang sedang menahan malu dengan kelakuan papa nya. Jika masih ada bunda nya mungkin yang menemani kelulusannya adalah bunda nya.
"Papa mu kesini juga?" Tanya Rusdi pada Ken,
"Aduh om, gelap gelap." Ujar Reino mengalihkan pandangnnya,
"Jangan merem makanya kamu tuh, terang gini kok."
"Pa, papa nya dia udah meninggal." Bisik Xavier.
"Oalahh, pantes ditanya diem aja. Terus kesini sama siapa?" Tanya Rusdi lagi,
"Bunda saya om, itu." Ujar Ken menunjuk Tiara yang sedang mengobrol dengan mama nya Gava dan yang lain
"Itu yang ngobrol sama Renata?" Tanya Rusdi, Ken mengangguk mengiyakan.
"Saya juga lagi nyari bunda baru buat Xavier nih." Ujar Rusdi merapihkan jas nya.
"Dih ganjen." Celetuk Gava membuat yang lain menahan tawa nya.
"Gak ya! Apa-apaan, papa kalo mau nikah lagi sama orang lain jangan ortu nya temen Er!" Tekan Xavier sambil cemberut.
"Ya emang kenapa? kan jadi bagus ikatannya bukan cuma persahabatan aja, jadi ikatan keluarga juga."
"Udah sana papa gabung sama yang lain, ngapain sih sama anak muda. Bentar lagi acara mulai nih." Usir Xavier.
"Seru juga ya papa lo." Ujar Reino sambil terkekeh setelah Rusdi beranjak dari sana.
"Iya." Jawab Xavier sambil tersenyum menatap papa nya yang sedang mengobrol.
"Ikut seneng papa lo udah gak kaya dulu lagi." Ujar Ezra ikut tersenyum.
Acara berlangsung sampai jam 4 sore. Setelah mengantarkan mama nya, Gava langsung menuju apartemen Naya. Dia belum melihat gadisnya 2 hari terakhir karna sibuk dengan persiapan.
Saat Gava membuka pintu dia terkejut dengann suara ledakan dari dalam. Disana ada Naya yang tersenyum cerah menyambutnya dengan buket bunga di tangannya.
"Supriseeee." Gava tertawa dan segera menutup pintunya, "Cie yang masuk tiga besar, selamat ya sayangkuuu." Naya memeluk Gava dengan erat. Gava membalas pelukannya tak kalah erat seolah tak ada hari esok untuk berpelukan.
"Makasih cintaku, kangen banget sama pacarku yang cantik ini." Gava menggendong Naya, menciumi seluruh wajah Naya.
"Aku juga kangeeennn banget sama kamu." Naya mengalungkan tangannya di leher Gava.
"2 hari gak ketemu makin cantik aja." Gava menyatukan hidungnya dengan hidung Naya. "Aku beliin dress buat nanti malem kamu pake." Bisik Gava,
"Oh ya? Aku beliin kamu kemeja buat nanti malem, udah aku setrika." Balas Naya ikut berbisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT || END✔
Teen FictionSeorang lelaki menggunakan jas hujan menutupi dirinya bahkan wajahnya, dia menatap seorang perempuan dari kejauhan yang sedang menangis dibawah derasnya hujan. Sakit, hatinya ikut sakit menatap perempuan yang setiap hari dia ukir senyuman di bibir n...