Happy readinggggg
____Naya, cewe itu sedang di sibukkan mencari baju untuk pergi malam nanti. Jika Gava tidak memaksa Naya juga tidak mau. Seperti biasa, cowok itu akan memberikan ancaman agar orang lain mengiyakan keinginannya.
Flashback
"Ayo pulang sama gw Nay" ajak Gava sambil menarik tangan Naya,
"Kak lepas ih!" Brontak Naya berusaha melepaskan tangan Gava,
"Sstt" Gava menaruh telunjuknya di bibir Naya, refleks Naya memundurkan wajahnya "Diem Nay, nurut sama gw kalo gak mau diganggu satu sekolah." Ancamnya, Naya diam mendengar itu dia mengikuti langkah Gava menuju parkiran.
"Abang!" Teriak seseorang, Gava menoleh dengan raut wajah tak suka,
"Apa!" Sinis Gava,
"Hih, santai dong! Nih gw mau nitip buku, gw mau main dulu, bilangin juga sama mama gw pulang malem." Jelasnya sambil memberika beberapa buku paket pada Gava,
"Gak, pulang lo!" Suruh Gava sambil memberikan kembali buku paketnya,
"Ih bang, ayolah. Kan jarang-jarang gw main sama temen gw, cuma main di mall abis tu pulang janji deh gak ba--"
"Gw bilang enggak ya enggak! Faham!. Pulang!" Suruhnya tanpa menerima apapun lagi.
"Jahat lo! Lo gak usah jadi abang gw!" Sentaknya sambil berlari pergi. Gava menatap punggung gadis kecil itu yang semakin menjauh.
"Adek gw. Ayo naik" Naya hanya mengangguk lalu menaiki Gava, motor Gava dong masa naikin Gava.
"Langsung pulang?" Tanya Gava, Naya mengangguk.
Sepanjang jalan Naya hanya diam mendengarkan ocehan random Gava yang sesekali membuatnya tertawa kecil. Sampai akhirnya di depan gedung apartemen, Gava menahan tangan Naya terlebih dahulu,
"Hm?" Naya menatap tangan Gava yang menahan tangannya,
"Besok jalan" Naya mengerutkan keningnya tak mengerti,
"Ngedate, ayo" ajaknya, Naya masih diam menatap Gava heran. Sementara Gava kini tak bisa bergerak karna merasa canggung,
"Ayo besok ngedate" ajaknya sekali lagi, Naya menggigit kedua bibirnya menahan tawanya,
"Kaka Gava ngajak ngedate besok?" Tanya Naya dengan wajah mengejek membuat Gava kesal sekali.
"Iya, gw ngajak lo ngedate besok jam 10 pagi." Jelas Gava, lagi lagi Naya menahan tawanya melihat wajah Gava yang tampak gugup tak berani menatap dirinya.
"Ngedate? Besok?" Tanya Naya lagi, Gava mengangguk pelan, saat itubjuga tawa Naya pecah sementara Gava diam menunduk menahan rasa malunya.
"Gak makasih! Gw sibuk!" Tolak Naya mentah-mentah, Gava melotot tak percaya mendengar itu. Padahal jelas-jelas tatapan Naya tadi sepert seseorang yang mengingi kannya juga.
"Bye!" Naya menghempaskan tangan Gava dengan kasar lalu berjalan pergi, namun Gava tegaplah Gava. Dia tidak akan melepaskan begitu saja, apa lagi Naya. Cewe jutek yang sangat susah Gava taklukan.
"Aw! Apa sih ih!" Pekik Naya saat Gava menarik belakang tasnya,
"Harus mau! Gw gak terima alesan apapun!" Tegas Gava tanpa menerima bantahan apapun,
"Gak bisa, gw mau kegaleri." Tolak Naya menatap Gava tajam,
"Gw bilang gak terima alesan apapun, atau lo mau diganggu satu sekolah?" Tanya Gava tersenyum miring, Naya menahan emosinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT || END✔
Ficção AdolescenteSeorang lelaki menggunakan jas hujan menutupi dirinya bahkan wajahnya, dia menatap seorang perempuan dari kejauhan yang sedang menangis dibawah derasnya hujan. Sakit, hatinya ikut sakit menatap perempuan yang setiap hari dia ukir senyuman di bibir n...