HAPPY READING
...."Tolol banget jadi anak!!"
"DORR" Gavin melirik kebelakang sambil tersenyum menatap sahabat perempuannya,
"Pagi banget lo dateng, gak nungguin gw"
"Lagi semangat aja" kekeh Gavin,
"Halah, lagi semangat apa lagi males diomelin bonyok lo? Pake sweater lagi tumben banget" Gavin hanya tertawa tanpa menjawab.
"Udah sana kerjain PR." suruh Gavin sambil memberikan buku PR nya.
"Asekk, baik banget bestod gw" ucapnya girang.
"Oh iya, lo udah tau Naya pacaran sama Gava?" Tanyanya,
"Pacaran? Naya yang anak baru itu?" Tanyanya,
"Udah satu semester dia disini, gak baru lagi cuy. Kayaknya baru semingguan deh mereka jadian, gila sih menurut gw itu rekor terlama kak Gava naklukin cewe, padahal Naya keliatan cukup ramah kok orangnya"
"Satu semester? Gw baru liat dia beberapa kali" ucap Gavin mengerutkan keningnya,
"Tolol!" Gadis itu tak segan untuk menampol kepala Gavin, "lo ke sekolah aja sebulan 4 kali, 4×6 24, berarti lo ke sekolah dalam satu semester tuh 24 kali gak sebulan full itu juga." Jelasnya, Gavin tertawa melihat ekspresi sahabatnya yang kesal dengannya.
"Lo ikut lomba ya minggu depan? Gw mau liat kesana gapapa ya? Pwiiisss"
"Iya boleh, lagian lo di rumah juga ngelumuk kek cucian baju seminggu"
"Tai lo!" Gadis itu melemparkan buku paket ke arah Gavin namun melesat dan malah mengenai murid yang baru saja masuk,
"Eh sorry sorry, maaf banget ya sorry"
"Cih" decih murid laki-laki itu, Gavin hendak berdiri menghajarnya namun ditahan oleh gadis di depannya.
"OKE SAUDARA SAUDARI SEKALIAN MARI KITA SAMBUT DUTA TELAT KITA, KAANAYA ADEEVA" Sambut Tasya berdiri di atas kursi saat melihat Naya yang baru saja masuk kelas, Naya mengacungkan jari tengahnya.
"Lama bat, pacaran mulu lo Nay" sindir Manda,
"Tau lo, pacaran mulu gak inget pr apa?" Tanya Alya sambil terus menulis tugasnya, Naya mengangkat sebelah alisnya tak peduli.
"Eh Nay, lo semalem sama kak Gava gak?" Tanya Tasya, Naya menggelengkan kepalanya,
"Yakin?" Tanya Tasya lagi, Naya menggeleng pelan,
"Gw kira semalem lo anjir, Kak Gava jalan sama cewe gandengan gitu kitain lo" Naya mengangguk saja, dia mengeluarkan buku tugasnya.
"Kasian ya" celetuk Syapira, semua menatapnya bingung,
"Siapa kasian?" Tanya Fida,
"Kasian Naya gak bisa ngomong cuma pake isyarat doang" jelasnya, Naya melotot mendengar itu,
"Babi lo!" Naya melemparkan bukunya ke arah Syapira, sementara yang lain tergelak.
"Gw gak liat Xavier akhir-akhir ini, dia kemana Pir?" Tanya Manda, Syapira diam sejenak lalu mengangguk-anguk,
"Itu kak Er ada di rumah gak boleh keluar rumah sama om Rusdi." Jelas Syapira, yang lain berdehem mendengar Syapira menyebutkan nama bokapnya Xavier.
"Njir bawa nama bapaknya" bisik Tasya pada Naya,
"Gak bahaya tah" gumam Alya mengalihkan pandangannya ke arah jendela.
"Kok gak dibolehin keluar?" Tanya Fida,
"Soalnya kak Er waktu itu keluar sama kak Oliver, ketauan sama om Rusdi" jelasnya,
"Tumben otak lo lancar anjir" puji Alya tak menyangka Syapira menjawab dengan lancar,
"Otak Pira gak encer, kalo encer tar tumpah-tumpah gimana sih alya! Alya gak pokus ya belajar ipa nya?"
"Nyesel dah gw" gumam Alya menahan tangannya untuk tak memukul Syapira.
"Mau ngedate bareng deh gw" ujar Tasya dengan nada imoet hoek,
"Gak usah sok imut, gw gibeng lo!" Naya menatap Tasya tajam, Tasya mencibikan bibirny.
"Iya ih seru kayaknya ya, bentar lagi kan libur tuh gimana kalo ke Bali?" Saran Manda antusias,
"Mana boleh, lagian kalo sekolah libur gw gak boleh kemana-mana. Jakarta aja." tolak Fida,
"Nay, lo asli mana?" Tanya Alya,
"Cianjur"
"Cianjur? Gw kira lo asli Jakarta anjir" ujar Tasya cukup terkejut dengan jawaban Naya,
"Ya tinggal di Jakarta cuma bonyok gw asli Cianjur, jadi gw turunan Sunda bukan Betawi."
"Jadi Naya tinggal di Cianjur?" Tanya Syapira,
"Iya, pas kecil"
"Tapi kata Kak Gava, Naya sekarang kecil kok. Jadi sekarang tinggal di Cianjur?" Tanya Syapira, Naya mengerutkan keningnya bingung, sementara Alya, Manda dan Tasya tertawa terbahak-bahak.
"Apaan sih?" Tanya Naya pada Fida, Fida menggelengkan kepalanya sambil terkekeh kecil.
"Hai jamur" sapa Gava yang baru saja masuk kelas Naya, sontak yang lain kembali tertawa mendengar panggilan Gava pada Naya.
"Apaan!" Sewot Naya, dia sudah kesal ditambah manusia setengah setan ini muncul,
"Sewot amat, ayo ikut gw" ajaknya langsung menarik tangan Naya,
"Mau kemana ish!"
"Bolos."
***
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT || END✔
أدب المراهقينSeorang lelaki menggunakan jas hujan menutupi dirinya bahkan wajahnya, dia menatap seorang perempuan dari kejauhan yang sedang menangis dibawah derasnya hujan. Sakit, hatinya ikut sakit menatap perempuan yang setiap hari dia ukir senyuman di bibir n...