58. Gava

14 2 0
                                    

HAPPY READING
...

Beberapa hari ini pikirannya sangat mumet dan bingung. Doughty kembali berulah, mereka merusak jalan, ugal-ugalan di jalan membawa bendera Murderous, semena-mena, dan paling penting mereka masih mengincar Naya. Karna itu sekarang Gava lebih sering di apartemen Naya dibanding di basecamp atau mengajak Naya keluar.

Kalopun mengajak Naya keluar, sudah pasti dia ditemani oleh Reino, Xavier atau Ken. Takut ada hal yang tiba-tiba membuat nya kesulitan.

"Udah ketemu siapa orang yang bawa bendera kita?" Tanya Gava, Xavier menggelengkan kepalanya sambil mengotak-atik laptop nya.

"BANG! GAWAT ANGGOTA KITA ADA YANG DITANGKEP POLISI!" Ujar Alex tiba-tiba,

"Siapa?" Tanya Gava,

"Dio, Wanfik, sama Harun." Ujar nya, Gava mengangguk.

"Thanks info nya, lo jaga markas sama yang lain. Gw ke polsek dulu sama Ezra. Bisa aja sewaktu-waktu mereka ngacak-ngacak tempat kita." Alex mengangguk.

"Buru." Ajak Gava, Ezra mengangguk.

Mereka pergi ke kantor polisi untuk membawa kembali anggota nya. Disana anggota ny sedang di pukuli.

"Cepet bilang siapa aja yang ada di geng sampah kamu? Ketua nya mana?!"

"Saya!" Gava masuk dengan wajah merah menahan emosi. "Saya ketua nya." Ujar nya sekali lagi sambil mengecek keadaan anggotanya.

"Murderous geng sampah! Setiap hari bikin resah warga, ngebut-ngebutan, ngotorin jalan, bahkan malak pedang-pedagang! Mau jadi apa kamu masih muda sudah begini, bikin semua orang resah!" Sentak pak polisi memukul Gava,

"Dulu Murderous membantu polisi-polisi dari keresahan warga, mengamankan para padagang, membantu orang-orang. Sekarang malah rusak otaknya, semena-mena karna dianggap oleh negara?! Iya?!"

"Maaf pak, tapi ada kekeliruan. Saya dan anggota saya juga sedang mencari tau siapa mereka. Saya berani bersumpah itu bukan anggota saya, mereka membawa bendera geng kami untuk mengotori nama saja." Jelas Gava menundukan kepalanya.

"Kami bakal cari tau dan bawa kesini langsung ke hadapan bapak, kasih kita waktu 1 minggu buat cari tau. Jadi tolong lepasin anggota kita." Tambah Ezra.

"Baik, silahkan. Kalo 1 minggu gak beres, terpaksa kita bubarin geng kalian." Gava dan Ezra mengangguk.

Mereka pulang membawa 3 anggotanya ke markas. Sial, ternyata doughty nekat menyerang tanpa aba-aba. Entah sebanyak apa yang datang tapi markas nya sudah acak-acakan. Anggota yang lain sedang menjalankan tugas masing-masing jadi di markas hanya ada 30 orang.

"Bangsat!" Gumam Ezra penuh penekanan dan emosi. "Gw gak segan bunuh lo Rafkha!"

Gava berjalan melewati anggota nya yang terkapar tak berdaya, dia melihat Xavier yang bersimbah darah memegangi perut nya.

"Anjing! Siapa?" Tanya Gava menahan perut Xavier,

"Naya," gumam Xavier membuat Gava mengerutkan keningnya bingung,

"Naya..." gumam nya lagi, Gava melotot saat menyadari sesuatu yang mungkin terjadi pada gadisnya.

"Bawa yang lain ke rumah sakit, terutama Xavier. Dia butuh darah." Titah Gava sambil memakai helm nya bersiap untuk pergi,

EVANESCENT || END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang