24. deeptalk

49 2 5
                                    

HAPPY READING
....

Sudah 4 hari Gavin di rumah sakit, syukurlah keadaannya membaik dan audah bisa pulang hari ini. Sudah 4 hari juga Naya tidak bertemu Gava, entah kemana kah tuan Gava ini berkelana. Hoek.

"Kak Gava gak masuk lagi?" Tanya Naya, Ken mengangguk.

"Baru kali ini gw liat lo kelimpungan nyariin cowo Nay" kekeh Ken, Naya memukul lengan Ken mencibikan bibirnya.

"Gava kalo ada masalah biasanya ngerem diri di kamar, kalo udah cape pasti keluar buat minum-minum sama yang lain." Jelas Ken, Naya mengangguk faham.

"Termasuk lo ikutan?" Tanya Gava, Ken terkekeh pelan,

"Gw nggak, trauma abis minum gitu malah salah masuk rumah terus digebukin sampe di bawa ke kantor polisi disangka rampok. Belum kena omel bunda." Naya tertawa mendengar itu,

"Lagian ngerokok batuk-batuk aja so-soan minum-minum." Ejek Naya, 

"Ngerokok gw sekarang, jarang sih kalo lagi pusing aja sama tetangga"

"Tetangga?" Tanya Naya akhirnya ikut menyenderkan punggungnya di balkon depan kelas Gava,

"Iya si Reino, dia kan punya ade 3 masih pada kecil sering pada ribut kedengeran kerumah gw." Jelas Ken, Naya megangguk,

"Lo masih di rumah lama kan?" Tanya Naya, Ken mengangguk, "Reino baru pindah? Kayaknya dulu kosong sebelah lo"

"Iya baru pas kita masuk SMA aja."

"Mh gitu toh"

"Mau kerumah? Bunda udah lumayan sehat sekarang" ajak Ken, Naya mengangguk sambil tersenyum lirih.

"Selain bunda ada siapa lagi?" Tanya Naya,

"Gaada cuma berdua, kan lo tau bokap gw pergi dulu" kekeh Ken terdengar getir,

"Ada gw kok Ken, sorry dulu ninggalin lo." Naya memeluk Ken, begitupun Ken yang membalas pelukan Naya.

"Sahabat kecil gw balik versi jutek" ucap Ken, Naya memukul punggung Ken dengan keras namun Ken malah tertawa.

"Gw masuk kelas ya Ken, bye." Pamit Naya melambaikan tangannya, Ken mengangguk sambil tersenyum,

"Hati-hati barbie" teriak Ken iseng, Naya melotot mendengar itu.

"Fuck you!" Naya mengacungkan jari tengahnya pada Ken, Ken tertawa melihat Naya yang kesal dengan panggilannya. Menatap punggung yang semakin jauh dan semakin tak terlihat. Senyumnya kembali hilang seiring perginya Naya.

***
TBC






Canda njir

Naya menyimpan tasnya dengan lesu, Naya menghembuskan nafas lelahnya kaarna hari ini dia pelajaran olahraga lari memutari lapangan 10 keliling.  Dia segera mencuci kaki, tangan dan wajahnya. Setelah itu dia menyalakan ac dan berbaring di karpet halusnya mengecek hp nya yang tak kunjung mendapatkan notif dari pacarnya, Gava.

Tanpa terasa dirinya terpejam nyaman dengan rasa letihny, sampai tak sadar jika sekarang sudah jam 8 malam.

Naya mengerjapkan matanya beberapa kali, menoleh ke arah pintu yang terdapat laki-laki yang dia rindukan. Tanpa pikir panjang Naya bangun dsn berlari ke arahnya untuk memeluknya,

EVANESCENT || END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang