05

33 22 0
                                    

Sesie menyentak lengan Dino. "Gue mau ke toilet."

Sebelum beranjak membuka pintu Sesie mengurungkan niat, berbalik badan dan menginjak kaki Dino.

"Lo-!"

Klek.

Sesie menjeda bicara dan menggeser diri saat pintu di buka kelima circle keluar dari ambang pintu.

"Sie lo kenapa ?"

"Baju lo kok jadi kotor gini?"

"Gue duluan Sie." Dino menyela lalu melenggang pergi begitu saja. Sesie mengulum geretak giginya gemas. Kesempatan sekali si sialan! batinnya yang lalu menghela nafas lirih ia menoleh pada salah satu circle-nya itu.

"Lo kenapa bisa gini Sie ?"

"Ceritanya rumit." jawab Sesie dari pertanyaan kesekian oleh mereka Sesie beranjak masuk toilet.

"Baju lo astaga."

"Beruntung rok lo gak kotor juga." timpal Anissa dari bicara Riska yang seusai Sesie melepas ransel dan ikatan hoodie di kenakannya.

"Gimana sekarang lo di publik anak-anak. Bisa-bisa gosip yang ada makin memelar Sie."

"Iya, itu juga yang gue pikirin."

"Beli baru udah di koperasi." sahut Tia lagi setelah menghamparkan perkataan.

Mendengar saran dari Tia membuat Sesie hanya menatap diam lalu mendelik.

"Kalo gak beli yang ada lo bakal berurusan sama guru."

"Emang udah berurusan juga tadi." jawab Sesie dengan ekspresi agak bete sembari menapaki jelas lehernya. Di cermin wastafel.

"Serius? Kapan? "

"Gue denger juga tuh beritanya. Lo gak dengar Na? Sesie telat terus di hukum bareng Fian?"

"Ya. Yaudah lah. Intinya gimana Sesie ganti baju kalau dah gini." pungkas Anissa menghentikan Tia lebih dalam mengisi hamparan bicaranya.

"Ya kan udah gue kasih saran beli baru."

"Banyak duit sih lo makanya enteng bilang gitu." celetuk Wina. Mewakili Sesie sekali ingin berucap yang terlalu malas mengucapkannya.

Diam saling memikirkan solusi. Terdengar dari luar toilet seseorang berseru. "Di luar tuh ada orang, suara cowok."

"Siapa ?"

Mengendikkan bahu atas ucapan Liyana baru Anissa. Sesie memberi kode lalu berucap. "Buka gih."

"Woi!"

Anissa dan Wina melangkah membuka. Seorang cowok menyodorkan seragam putih. Seperti baru.

"Apaan nih?" tanya Wina basi. Yang sudah tahu itu baju. Ya seenggaknya maksud dia 'baju siapa? Kenapa di sodorkan begitu saja ke Anissa.'

"Kasih buat Sesie."

"Sesie?" ulang Anissa menatap cowok itu yang mereka kenal adalah sekawanan Dino. Anissa mengalih tatap ke Wina. Seolah menyuruh Wina bertanya lagi. "Baju siapa? Maksud gue darimana dapat baju ini?"

Selesai berucap Wina malah tertawa karena cowok itu yang pergi begitu saja. Kayak malas menjawab pertanyaannya atau lebih tepat tidak ingin mengasih tahu.

Baliknya mereka menyodorkan pada Sesie. "Nih"

Sesie diam menatap kedua cewek itu dan seragam di tangannya.

"Dari sekawanan Dino Sie." celetuk Wina. Sesie makin di buat bingung.

"Sekawanan Dino?"

"Maksud lo teman-temannya dinosaurus ? Jaman purba dong."

living with mentalillnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang