Clupbb...
Brugkhh...
Tagk!
Wajah Sesie di tarik angkat dalam wastafel yang di penuh oleh air.
"Lo jadi cewek jangan keterlaluan."
"Cewek mana lagi yang mau nerima Dino dan berusaha gak salah paham atas sikap lo ke Dino?"
"Gue cuma mau lo introspeksi diri. Entah teman, sahabat, jaga jarak lo sama Dino!"
"Dasar cewek gatal."
"Mati aja lo sana."
"Kalian ngapain?" ucap seorang cewek yang melihat di ambang pintu toilet, menutup lalu melangkah menghampiri.
Salah satu cewek menganiaya Sesie berucap sebelum pergi begitu saja. "Kalau sampai ada apa-apa sama Vania gue gak bisa pastikan lo gak menderita!"
"Sesie-" Vinka menggantung bicaranya dan terdiam saat Sesie menepis saat dia ingin menyentuh.
"Lo gak papa?" tanya Vinka lagi. Sesie menatap, ekspresi cewek di depannya ini tak tahu jelas dapat Sesie artikan ketulusan karena khawatir atau hanya sekedar basa-basi.
Sebaliknya Vinka menatap Sesie, manik mata cewek ini sayu dan terselimuti kesedihan. Ia ingin berucap lagi namun Sesie melenggang pergi begitu saja.
**
Argi meraup wajahnya frustasi. Di tatapnya Keysha yang menenteng kresek dari koperasi. Cewek itu tampak sumringah seperti biasa.
"Ayo." ajak Keysha tertahan oleh bicara Argi.
"Kenapa lo ngomong gitu?!"
Keysha mengerut keningnya. Begitupun Liam yang bingung. Pasca Argi yang menerima telepon dari seseorang lalu menjauh dari koperasi tadi.
"Ngomong? Ngomong apa?" tanya Keysha. Argi memegang ponsel tegak agak cewek itu dapat melihat dengan jelas sebuah foto. Lalu di putar Argi sebuah video lagi.
Keysha terbelalak. Menetralkan wajahnya. "Kok bisa ada video-"
"Gue bilang kenapa lo ngomong gitu?!"
"Mung... Kenapa? Salah? Bener kan? Lo itu tunangan gue!" teriak Keysha sekilas. Menunda yang tadinya ingin mengelak.
Argi mendesis. Tak bisa berkata-kata dengan emosinya. Ia memilih melenggang pergi yang mana Liam duga pasti mencari cewek itu. Iya cewek yang di dalam rekaman video bersama Keysha.
"Argi.."
"Udah percaya aja. Gue yakin setelah kali ini mereka benar-benar putus hubungan." Liam menahan Keysha untuk mengejar Argi.
**
Lemari loker di tutup oleh Sesie. Yang mana tatapannya langsung terfokus pada cowok yang terlihat cool pada langkah dan penampilannya. Menuju mejanya. Sempat bertukar tatap Sesie membuang muka lebih dulu dengan ekspresi masih sama seperti malam itu.
"Lo kenapa?" tanya Argi tiba-tiba menghampiri dan mencoba menyentuhnya. Sesie menghindar. Melangkah melewati cowok itu.
"Sie.."
Sesie berdecak. Berhenti dari langkah karena cowok itu mengikuti dirinya.
"Apa?!" Sesie menghela nafas. Begini kalau sudah benar-benar emosi dan ada yang mengganggunya, bicara Sesie terdengar kasar dan dingin. "Lo mau ikut gue ke toilet?"
"Gini Gi. Gue lagi gak kepengen ngobrol lo bisa pergi aja gak?"
"Soal kemarin-" ucap Argi menggantung yang ingin menghiraukan bicara Sesie.c
KAMU SEDANG MEMBACA
living with mentalillness
Teen Fiction"Aku menyakiti perasaannya.Tapi aku juga terluka." _______ 2021-2023finish versi modif- cerita membahas ke-stress'an hidup dn percobaan bunuh diri -byk kata kasar bertebar. harap bijak memilih bacaan-