28

23 14 0
                                    

"Argi mau ke-mana !?" seru Keysha melihat Argi melenggang pergi begitu saja. Yang tentu membuat sebagian orang-orang di sekitarnya terpusat pada mereka. Keysha menoleh kearah kaca transparan, di samping.

Kilat menyambar karena cuaca yang tak bersahabat. Seolah sama dengan perasaannya, jantung yang berdegup kencang seakan hendak melompat dari tempatnya, melihat kearah bawah dari ujung pandangannya.

'Jelie?' batin Keysha dengan mata membelalak. Ia bangkit melenggang tak memperdulikan tatapan aneh dari orang-orang. Agak kesusahan Keysha melepas heels juga mengangkat bawahan dress-nya. Berlari dengan kaki telanjang.

Begitupun pada sepasang mata yang menangkap kedua pasangan itu, tersenyum. Ia mengikuti dari jarak agak jauh dan melupakan pada sepasang kekasih yang dari mula ia ikutin.

*

Argi berhenti tepat di seberang kedua cewek itu. Saling bertukar tatap di antara salah satunya. Yang lebih dominan pada cewek di kursi roda.

Sesie mengirim file rekaman yang langsung di terima dan lihat Argi. Argi awalnya mengalih pandangan Sesie, namun kembali menatap ponselnya memutar video itu.

"Argi!!"

"Lo ngapain di— Dan.. ssshh!" Bicara Keysha yang berbelit tak jelas juga desahan kegeraman. Atau tak mampu berkata lebih jelas, dapat Sesie lihat dari raut cewek itu yang mengandung amarah tak tertahan.

Keysha sendiri yang ingin beranjak ingin menjambak menghajar seseorang yang menggangu kebersamaan kemustahilan yang kapan lagi Keysha rasakan harus mengurungkan niat. Lengannya di cekal kuat oleh Argi. Keysha menoleh menatap wajah Argi, cowok itu melempar tatapan setajam silet yang berbeda dari situasi tadi.

Argi menyodorkan ponselnya. Mau tak mau Keysha melihat dengan seksama rekaman video itu.

Mata Keysha lagi-lagi memblabak tak percaya menatap kembali agak netral namun grogi. "Kok—gue!"

"Itu lo?"

"Sama geng anak kelas IPS?"

Keysha menggeleng kuat yang kaku dengan menunjuk Sesie setelah habis berkata. "Bukan gue! Gue gak sejahat itu! Lo di manipulasi sama cewek jalang itu Argi !!"

"Kalau gue manipulasi kenapa gue bisa berdiri sama cewek yang dulunya posisinya lo rebut ?"

"Itu gak akan terjadi kalau bukan lo jalang sebenarnya." ungkap Sesie dengan gamplang.

Keysha bungkam sesaat menatap emosi pada Sesie yang menyahut dengan berani juga masuk ke lebih dalam permasalahannya. Menyentak lengan Argi, ia melangkah meraih kedua pundak Sesie.

"Apa mau lo sebenarnya !?"

"Lo bukan siapa-siapa! Lo cuma parasit! Apa lo gak ingat perkataan gue hah!?" teriak Keysha seperti seseorang hilang kendali.

Sesie mengingat perkataan itu yang Keysha lontarkan pada saat di club. Tapi bedanya cewek itu dalam keadaan mabuk, apa dia mengingat setiap perkataannya sendiri?

Dalam posisi masih sama. Sesie menatap berani mata tajam itu, "Seseorang yang gak benar-benar merasa salah harusnya gak bertindak berlebihan ?"

"Real-nya lo seseorang yang handal bertindak sebagai korban." 

Sesie tersenyum. "Harusnya dapat penghargaan."

Keysha menajamkan pandangan lalu di dorongnya Sesie dengan keras, menubruk badan pohon. Merosot jatuh.

Sesie meringis. Menatapi Argi yang tak respon dari posisinya. Cowok itu seperti kosong atau berpikir kritis tentang yang entah Sesie tahu. Juga pada Liam yang hanya menonton tanpa membantu atau sebagaimana. Padahal ia sudah berisikeras akan membantu kalau Sesie gagal setengah saja mengubah pandangan Argi ke Jelie. Di balik parkiran ujung pandangan maniknya.

living with mentalillnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang