31

33 9 2
                                    

Buk!

Buk!

"Kan bener firasat gue." Gina menceletuk. Di pikir-pikirnya sewaktu melihat Argi yang mengikuti Vinka. Pasti ada hubungan dengan itu yang membuat Liam marah. Yang di sambung-lurusnya dengan gosip yang menyebar, pertengkaran mereka pada malam hari itu.

'Setidaknya Citra tepat waktu!' batin Vinka menatap sinis pada Argi.

Flashback hari itu.

"Telepon Sesie. Suruh dia datang.. Nolongin lo. Kalau lo gak mau Sesie celaka seperti malam tadi."

"Bukan kecelakaan yang selalu gagal tapi kecelakaan yang gak akan siapapun tahu."

"Apalagi Fian."

Vinka mengangguk saja setuju. Ia menjauhi Argi, di sini sebelum benar-benar menelepon Sesie ia mengetik pesan pada seseorang yang agak berpengaruh di sekolah. siapa lagi kalau bukan si cewek biang gosip yang handal menyebar-luaskan berita, di sisi itu yang menyuruh Citra untuk tak terlihat olehnya dan Argi kecuali Sesie.

Dan pesan terakhir Vinka untuk Citra tak nekad membuat diri cewek itu juga terlibat.

|Jangan sebarin ke orang lain dulu kecuali
|Liam dan Jelie lebih dulu.

Vinka tak menghiraukan lagi image nya di pandang seperti apa. Pada video rekaman dari Citra.

Buyar. Vinka kembali menatap kedua cowok itu. Dengan datar yang dingin.

"Kenapa lo lakuin brengsek!" Dengan rahang mengeras, Liam menatap bukan sebagai sahabat lagi pada Argi melainkan musuh dan orang asing.

"Kenapa ?"

"Gue anggap lo sahabat dan biarin mencintai Jelie, gue terima. Tapi kenapa lo kayak anjing gini !?"

"Lo sibuk bermain dengan cinta baru lo sampai lupa kalau gue adalah orang yang lebih mencintai Jelie."

"Gue cuma berharap Jelie bisa mendapatkan kebahagiaan setelah kecelakaan yang hampir buat kehilangan masadepan-nya."

"Dan dengan brengseknya sekarang lo mau lupain dia ?  Padahal bukan dia pelaku kecelakaan Keysha. Hah?!"

"Hanya karena Keysha? Dan hadir orang baru Sesie ?"

Liam tertawa. Balik menghantam wajah Argi. Brutal. Ia tak tahan lagi berpura-pura baik dengan seseorang yang di pandang baik. Kenyataan tidak sama sekali.

Yang lain yang awalnya terpusat hanya menonton sesegera bergerak sebelum adu jotos sama-sama merugikan diri sendiri mereka, antara Liam dan Argi juga akan berimbas ke kelas.

"Udah anjing!!" lontar Rio menahan Liam dan menjauhkan cowok itu dari Argi.

"Tutup kelas!!" Raka berseru. Siapapun yang sukarela menutup pintu yang padahal tadinya tertutup. Mungkin ada yang keluar atau masuk tidak bertanggungjawab menutup kembali.

Brak!

Gading menutup agak keras si pintu. Berdiri dan mengintip jendela kalau-kalau ada guru yang datang. Sementara pintu belakang di jaga oleh Bani. Sukarela, padahal kedua cowok yang lebih dekat pintu ada hanya saja seperti tidak peduli. Fian dan Viky.

"Baik-baik aja. Yang ada bakal ke bk lo pada."

"Imbasnya ke gue lagi." imbuh si ketua kelas.

"Lagian si kuda lumping apa-apaan sih gue di bawa-bawa si anjing anjing lah mulut- serapah banget !"

"Makanya lo kebiasaan ikut masalah orang."

Sesie menoleh pada Dino sekilas. Yang hanya duduk di sampingnya.

living with mentalillnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang