Princess of the Andreson Family [ ON GOING ]

Kena Marah

Happy Reading...
Typo berhamburan!!

Keadaan mansion Andreson nampak sepi, hanya terlihat para penjaga yang berdiri ditempat masing masing tanpa ada pergerakan sama sekali.

Tak lama kemudian, terlihat mobil yang sedang berjalan untuk memasuki mansion tersebut, penjaga gerbang yang melihat mobil tuannya yang akan memasuki mansion pun, dengan. gerak cepat membuka gerbang depan dan membungkuk hormat ketika mobil tersebut memasuki halaman mansion. Tak hanya dia, para penjaga yang berjaya pun membungkuk penuh hormat ketika mobil tuannya melewati mereka.

Mobil hitam tersebut pun berhenti di depan pintu mansion. Lalu keluarlah Alex dengan muka datar nya. Ia pun berjalan memasuki mansion yang sepi tersebut, hanya ada para pengawal dan beberapa maid yang sedang bertugas.

" selamat datang tuan" sapa Dian kepala pelayan mansion Andreson kepada Alex yang berjalan memasuki mansion.

Alex hanya menanggapi nya dengan menganggukkan kepalanya, lalu ia berjalan keatas menuju ke ruang kerjanya . Ia melangkahkan kakinya memasuki pintu berwarna hitam tersebut berjalan menuju meja kerjanya lalu mendaratkan tubuhnya ke kursi.

Ia nampak menghubungi seseorang dari handphone nya.

" ke ruang kerja ku sekarang. " kata Alex lalu mematikan handphonenya tanpa mendengarkan balasan dari seseorang yang ia telpon.

Tak butuh waktu lama, pintunya diketuk dari luar. Lalu nampak seorang pria dengan baju yang serba hitam, ia berjalan mendekat ke Alex.

" anda memanggil saya tuan" tanya pria yang berdiri di depan Alex.

" bagaimana dengan tikus yang aku suruh cari tadi" tanya Alex ke Devan yang sedang berdiri di depannya.

" mereka sudah ada di ruang bawah tanah tuan" jawab Devan.

" bagus, lalu yang ku suruh kemarin" tanya Alex lagi.

" sudah saya kerjakan tuan, ini dokumen tentang gadis yang anda tabrak kemarin tuan" ujar Devan sembari menyerahkan dokumen dokumen yang sejak tadi ia bawa ke Alex.

" baiklah, kerja bagus. Sekarang kita urus dulu tikus yang kurang kerjaan itu" kata Alex lalu bangkit dan berjalan keluar menuju ruang bawah tanah diikuti oleh Devan dibelakang nya.

.

.

.

.

.

.

Jam sudah menunjukan jam 4 sore,,

Sedangkan di rumah sakit, seorang gadis yang masi terbaring diatas kasur dengan infus yang masi bertengger di tangannya. Ia menatap laki dua laki laki berbagi hitam yang berdiri di depan pintu tersebut.