Sebuah Wacana

1K 52 11
                                    

Halo guys, aku balik lagi.. Selamat membaca yaa jangan lupa vote!!!!.. Jangan jadi pembaca Ghoib gitu loh wkwkk..

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading..

Liburan pun tiba.. Musim panas telah datang suhu yang hampir mencapai 40°C membuat seluruh orang ingin sekali menceburkan diri ke air es.

Seperti halnya dengan Meita saat ini, dengan es teh di gelas yang tergeletak di atas kepalanya ia tidur terlentang di atas lantai ruang keluarga. Untung saja lantai tersebut bersih, karena setiap hari di pel kalau tidak udah habis dia kena omel Omanya.

"Astagaa adek, kenapa tiduran di sana? " Tanya seorang remaja yang tak lain adalah Ansel, yang baru saja memasuki ruang keluarga. Ansel yang tadinya ingin mengambil air minum di kejutkan dengan Meita yang terkapar dia atas lantai dengan wajah melasnya.

"Panass" Jawab Meita dengan helaan nafasnya dan menatap Ansel dengan sendu.

"Kan dikamar ada AC dek, kenapa ga di kamar aja. Disini kan kotor" Kata Ansel berjalan mendekati Meita.

"Iya ada sih ada, cuma Meita ingin aja disini lagian ya panasnya ini sangat sangat terlalu, sampek Meita ingin mandi air es" Kata Meita dengan dramatis memnhat Ansel merotasikan matanya lelah.

"Emang oma kamu dimana?, kok sendirian disini " Tanya Ansel ketika tak ada seorang pun bersama Meita.

"Oh, oma tadi keluar katanya mau nyamperin opa nganter makan siang" Jawab Meita, Ansel hanya mengangguk paham.

Ansel lantas beejalan menunaikan tujuan utama dirinya turun yaitu mengambil air minum, setelah itu ia kembali lagi ke ruang keluarga dan mendudukan tubuhnya di sofa.

"Panas panas gini enaknya minum air kelapa ga sih kak" Tanya Meita tiba-tiba Ansel mengangguk setuju dengan ucapan Meita tersebut.

"Iya kayaknya enak, kamu mau? Mau kakak beliin?" Tanya Ansel ke Meita.

"Mau mau"

"Tapi pake uang kamu" Kata Ansel dengan santai membuat Meita menatap kesal dirinya.

"Enak aja, situ yang nawarin malah Meita yang beliin. Justru kakak yang lebih tua yang seharusnya beliin bukan Meita. " Jawab Meita tak Terima dengan melotot ke arah Ansel.

"Dih, sebagai adik yang baik tuh harusnya kamu yang beliin." Jawab Ansel, ingin sekali dirinya menjahili Meita yang sedang kepanasan itu.

"Mana bisa gitu, Meita tuh gapunya uang banyak, kan kakak kan udah kerja terus kan banyak uangnya jadi kakak aja lah yang beli, ah atau jangan jangan kakak udah bangkrut? Pantes aja minta ke Meita" Kata Meita membuat Ansel membulatkan matanya.

Princess of the Andreson Family  [ ON GOING ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang